Pages

Subscribe:

Monday, December 15, 2008

WAN

Pengertian

Perkembangan jaringan dan Internet yang spektakuler memberikan dampak yang sangat besar terhadap perusahaan dalam berbagai jenis dan ukuran. Teknologi wireless yang baru semakin memudahkan perkembangan kemampuan jaringan, Internet, dan intranet bagi para pekerja mobile, lokasi-lokasi terpencil dan berbagai fasilitas temporer.

Wireless Networking semakin memperluas jangkauan dan kemampuan jaringan komputer. Teknologi-teknologi baru menjadikan wireless networking sebagai suatu cara yang memungkinkan pelayanan akses berkecepatan tinggi dan handal bagi jaringanjaringan komputer dan Internet.

Terdapat dua metode dasar wireless networking yaitu cahaya (laser dan infra merah) dan radio. Keduanya memiliki spesifikasi dan kegunaan yang berbeda.


Cahaya

Laser dan Infra merah

Laser dan infra merah adalah medium yang digunakan terutama untuk hubungan pendek, seperti gedung ke gedung, biasanya kurang dari satu mil. Inframerah berbiaya murah dan lambat sementara laser lebih mahal dan dapat mentransmisi lebih cepat. Kelemahan utama sistem ini adalah bahwa mereka sangat rentan terhadap penghentian. Hujan lebat akan mempengaruhi laju data dan kabut tebal akan menghalangi koneksi.


Radio

Spread Spectrum

Spread Spectrum menggunakan daerah bebas 902-920 MHz. Ia digunakan untuk menghubungkan koneksi hingga 30 mil, namun lebih sering digunakan pada jarak yang lebih pendek, dalam jarak 2-5 mil. Sebuah antena berdaya tinggi dan jalur jernih diperlukan bagi perluasan jarak. Spread spectrum menggunakan serangkaian saluran dalam range-nya untuk mentransmisi data. Oleh karena jalur tersebut merupakan frekuensi bebas, mungkin sibuk. Telpon tanpa kabel, pembuka pintu garasi, dan mainan yang dikendalikan radio, semuanya menggunakan range frekuensi ini dan mungkin akan mengganggu data. Teknologi dapat melewati saluran-saluran dan memilih jalur terbaik. Terdapat teknik lain yang mengirim data yang sama melalui beberapa saluran di waktu yang sama. Penerima mendengarkan seluruh saluran dan memilih yang terjernih.

Terdapat fasilitas keamanan dalam spread spectrum karena data dibagi pada saat masuk saluran. Akan tetapi, saluran berikutnya IS dikodekan pada paket sebelumnya. Untuk menanggulanginya dapat digunakan teknik-teknik enkripsi.

Oleh karena daerah frekuensi bebas, tidak ada hambatan untuk menggunakannya. Namun, ini berakibat pada keterbatasan kemampuan yang akhirnya membatasi daerah frekuensi, dengan semakin luas jangkauan, semakin besar hilangnya sinyal.


Licensed Bandwidth

Licensed Bandwidth hampir serupa dengan memulai stasiun radio anda sendiri. Terdapat faktor penghambat dalam mendaftarkan suatu frekuensi yaitu adanya keterbatasan frekuensi. Keunggulan utamanya adalah batasan daya lebih kurang dan semakin jauhnya jarak yang dapat dihubungkan.

Teknologi microwave digunakan untuk aliran yang besar. Microwave merupakan alat yang kurang sensitif terhadap gangguan temporer, seperti hujan. Ia juga memiliki jangkauan yang sangat jauh yang hanya dibatasi oleh daya input dan pandangan. Ia merupakan metode yang paling umum bagi transfer data ke jarak yang jauh secara cepat dan tanpa kabel.

Aplikasi-aplikasi

1. Wireless LAN memberikan akses jaringan terbuka yang wireless dalam kantor, dalam lingkungan pelayanan kesehatan, gudang dan ritel, memungkinkan klien yang mobil mengakses server jaringan.

2. Wireless WAN menghubungan dua lokasi dengan kecepatan 1,6-10 Mbps, mendayagunakan RF spektrum lebar, bilamana jaringan publik tidak tersedia atau terlalu mahal. Sistem wireless WAN merupakan sistem point-to-point menghubungkan jaringan melintasi kota-kota menggantikan infrastruktur publik atau memberikan suatu alternatif terhadap sambungan privat.

3. Wireless MAN memberikan pilihan jaringan point-to-multipoint. Contoh solusi ini mencakup menghubungkan banyak end-user di kampus atau suatu fasilitas melintasi kota-kota melalui wireless Ethernet. Kecepatan aliran berkisar antara 56K hingga 10 Mbps. Wireless MAN ini mendukung arsitektur jaringan hub dan spoke.

Keuntungan-keuntungan wireless networking

· Menawarkan kecepatan yang lebih tinggi dibandingkan leased line konvensional.

· Membutuhkan investasi awal yang rendah dengan pengembalian yang cepat dibandingkan biaya-biaya leased circuit.

· Beroperasi tanpa hardware tambahan seperti router, MUX, CSU, dan DSU.

· Memungkinkan pemasangan secara cepat tanpa memerlukan biaya besar.

· Konfigurasi fleksibel memungkinkan pemasangan dan operasi sesuai dengan kebutuhan aplikasi.

I. Wireless Local Area Network (WLAN)

Teknologi wireless LAN telah semakin populer untuk beragam aplikasi. Setelah mengevaluasi teknologinya, banyak pemakai yakin akan reliabilitasnya, puas terhadap kinerjanya dan telah siap untuk menggunakannya bagi jaringan wireless skala besar dan kompleks.

Wireless LAN yang semula dirancang bagi aplikasi dalam kantor, saat ini dapat digunakan pada jaringan peer-to-peer ruang tertutup maupun aplikasi point-to-point dan point-to-multipoint luar ruang.

Wireless dapat dirancang agar modular dan sangat fleksibel. Mereka juga dapat dioptimisasi untuk berbagai lingkungan. Sebagai contoh, hubungan point-to-point luar ruang relatif sulit dipengaruhi oleh interferensi dan dapat memiliki kinerja yang lebih tinggi bila perancang meningkatkan dwell time dan meniadakan mekanisme collision avoidance dan fragmentation.

Wireless LAN, menggunakan frekuensi radio sebagai sarana transmisinya, memungkinkan workstation dan peralatan portabel untuk mengakses jaringan. Sebuah WLAN terhubung kepada wired LAN yang telah ada, memperluas jaringan ke peralatan mobile computing yang ada. WLAN secara khusus sesuai bagi implementasi dalam bangunan gedung (ketika mobilitas diperlukan), pabrik, pusat kesehatan, atau kampus, dan mereka dapat diadaptasikan untuk implementasi dalam ruang dan ruang luar.

The Cell ¾blok pembangun dasar suatu WLAN¾adalah area tempat terjadinya komunikasi wireless dengan jaringan. Area cakupan tergantung pada kekuatan sinyal dan karakteristik fisik lingkungan, misalnya ketebalan dinding. Laptop, PDA, dan workstation yang telah dilengkapi kemampuan wireless, kemudian dapat bergerak di dalam sel ini dengan akses ke jaringan seolah-olah mereka merupakan bagian Ethernet yang berkabel. Banyak sel dapat dibangun secara overlap yang memungkinkan perluasan cakupan. Pemakai kemudian dapat berhubungan dengan setiap sel tanpa ada interupsi aliran data.

Basis Wireless LAN Cell

Setiap sel wireless LAN memerlukan manajemen komunikasi dan lalu lintas. Hal ii dikoordinasikan oleh sebuah Access Point (AP) yang berkomunikasi dengan setiap stasiun wireless dalam area cakupannya.

Stasiun-stasiun juga berkomunikasi satu sama lain melalui AP, sehingga stasiun komunikasi dapat bersembunyi dari yang lain. Dengan cara ini, AP berfungsi sebagai relay, memperluas daerah sistem.

AP juga berfungsi sebagai sebuah bridge antara stasiun-stasiun wireless dan wired network dan sel wireless yang lain. Menghubungkan AP ke backbone atau sel wireless lain dapat dilakukan dengan kabel atau dengan hubungan wireless yang lain, menggunakan wireless bridges. Jangkauan sistem dapat diperluas dengan meng-cascade beberapa sambungan wireless satu dengan yang lain.

WLAN memperluas jangkauan jaringan berkabel¾menyediakan konektivitas ke jaringan tersebut yang sebelumnya tidak ada. Ketika para pekerja, yang menggunakan klien mobile seperti lap top, PDA, atau workstation mobile dalam pabrik atau instalasi sementara, ingin berhubungan dengan server jaringan, wireless memungkinkan akses yang lancar ke Ethernet berkabel. Implementasi WLAN dapat pula digunakan dalam bangunanbangunan yang menghadapi kendala perkabelan, seperti struktur sejarah, lantai ruangterbuka, atau bangunan dengan ruang tertutup (sealed room).

Terdapat dua pilihan utama bagi WLAN ini yaitu sistem berdasarkan radio dan sistem berdasarkan sinar infra merah.

LAN berbasis radio

LAN berbasis radio dapat dirancang untuk beroperasi pada frekuensi tetap atau menggunakan teknik yang disebut spread spectrum. Sistem frekuensi tetap memerlukan ijin dari FCC. Sistem spread spectrum beroperasi menggunakan salah satu dari dua teknologi CDMA, yaitu frequency hopping atau direct sequence coding. Tujuan keduanya adalah sama yaitu menyebar energi radio di atas spektrum frekuensi yang luas.

Frekuensi ini terbagi ke dalam salah satu dari tiga gelombang berikut ini :

· 902-928 MHz

· 2,4-2,4835 GHz

· 5,725-5,825 GHz

Operasi dalam gelombang ini tidak memerlukan ijin FCC selama tenaga yang keluar tidak melebihi 1 watt.

Konsep spektrum tersebar frequency hopping relatif mudah dipahami yaitu gelombang frekuensi yang dialokasikan dibagi menjadi potongan-potongan frekuensi diskrit. Transmiter mengganti frekuensi dalam pola acak selama pembagian setiap potongan. Setiap pemakai mengikuti urutan frequency hopping yang berbeda, dengan demikian kapabilitas CDMA dicapai.

Konsep direct sequence coding agak sulit untuk dipahami. Pada kenyataannya, urut acak dari derau bit-bit dikombinasikan dengan bit data untuk menghasilkan sinyal resultan. Urut acak derau berbeda bagi tiap pemakai, dengan demikian dapat menyusun pradigma code division untuk tipe spektrum tersebar ini.

Beberapa vendor yang menjadi pemasok utama sistem ini adalah Motorola (system frekuensi tetap), California Microwave, Proxim Inc., O'Neill Communications, Windata (sistem spread spectrum).

LAN berbasis sinar infra merah

Satu-satunya pemasok utama komputer IBM kompatibel bagi LAN berbasis system infra merah adalah BICC Communications. LAN buatan BICC disebut InfraLAN yang didasarkan pada protokol akses token ring 802.5. Suatu unit basis InfraLAN nampaknya seperti token ring MAU, kecuali bahwa ia mempunyai hanya 6 port yang seharusnya ada 8.

Keenam port tersebut mengakomodasikan hingga 6 PC terhubung yang menggunakan kabel standar IBM tipe 1. Dua buah node optikal menyambung ke unit basis. Node ini memberikan standar ring-in, fungsi ring-out dengan unit-unit basis yang berdekatan. Suatu kabel token ring dapat dihubungkan ke unit basis dengan mengkonfigurasikan port 1 atau 6 sebagai ring-in atau ring-out secara respektif.

Unit basis dapat dipisahkan hingga 80 kaki dalam lingkungan kantor. Selama infra merah adalah sistem line of sight secara langsung, instalasi node optikal setinggi apapun layak direkomendasikan pada lingkungan kantor. Sebaliknya, orang-orang yang bergerak di sekitar kantor akan menyebabkan tembakan sinar terblokir dan terjadi kehilangan data. InfraLAN beroperasi pada 4 Mbps.

Protokol

Pada tahun 1990, IEEE 802 Project membentuk 802.11 Working Group untuk menetapkan standar bagi wireless LAN (protokol IEEE 802.11).

Sebagaimana protokol 802.x yang lain, protokol 802.11 mencakup pula MAC dan Physical Layer, Standard yang ada saat ini mendefinisikan sebuah MAC yang berinteraksi dengan tiga buah PHY (yang semuanya berjalan pada 1 dan 2Mbit/s), yaitu :

· Frequency Hopping Spread Spectrum dalam band 2.4 GHz

· Direct Sequence Spread Spectrum dalam band 2.4 GHz, dan

· Infra Merah

Selain menjalankan fungsi sebagaimana yang biasa dilakukan oleh MAC Layer, 802.11 MAC menjalankan fungsi lain yang umumnya terkait dengan protokol layer tingkat atas, seperti Fragmentation, Packet Retransmissions, dan Acknowledges.

MAC layer mendefinisikan dua metode akses yang berbeda, yaitu : Distributed Coordination Function dan Point Coordination Function.

Distributed Coordination Function

Distributed Coordination Function pada dasarnya merupakan sebuah mekanisme Carrier Sense Multiple Access with Collision Avoidance (CSMA/CA). Protokol CSMAmerupakan protokol yang dikenal dalam dunia industri.

Protokol CSMA bekerja sebagai berikut : Suatu stasiun yang ingin mentransmisi terlebih dulu memeriksa medium, jika medium sibuk (misalnya pada saat stasiun lain sedang mentransmisikan data) maka stasiun akan menunda transmisinya hingga medium bebas.

Protokol semacam ini sangat efektif bilamana medium tidak bermuatan penuh, karena memungkinkan stasiun-stasiun mentransmisikan dengan waktu tunda yang singkat, akan tetapi selalu ada kemungkinan stasiun-stasiun mentransmisikan secara bersamaan (collision), yang disebabkan stasiun mengira bahwa medium telah bebas dan memutuskan untuk segera mentransmisi.

Situasi tabrakan ini harus diidentifikasi, sehingga MAC layer dapat meretransmisikan paket oleh dirinya sendiri bukan oleh layer-layer yang lebih tinggi, yang akan menyebabkan penundaan.

Meskipun mekanisme Collision Detection ini sangat baik pada Wired LAN, namun tidak dapat digunakan dalam lingkungan wireless LAN, karena :

· Mengimplementasikan sebuah mekanisme CD akan memerlukan implementasi sebuah radio Full Duplex, yang mampu mentransmisi dan menerima secara bersamaan, sebuah pendekatan yang akan meningkatkan harga secara signifikan.

· Pada lingkungan wireless kita tidak dapat mengasumsikan bahwa seluruh stasiun mendengar satu sama lain (yang merupakan asumsi dasar pada skema CD), dan kenyataan bahwa suatu stasiun ingin mentransmisi dan merasakan medium bebas, tidak berarti bahwa medium sekitar area penerima bebas.

Untuk mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut, 802.11 menggunakan mekanisme Collision Avoidance bersama dengan sebuah skema Positive Acknowledge, sebagai berikut :

Sebuah stasiun yang ingin mentransmisi memeriksa medium, jika medium sibuk kemudian ia menunda. Jika medium bebas/kosong untuk jangka waktu tertentu (disebut DIFS, Distributed Inter Frame Space dalam standar) lalu stasiun diijinkan mentransmisi, stasiun penerima akan memeriksa CRC paket yang diterimanya dan mengirimkan sebuah paket acknowledgement (ACK). Penerimaan ACK akan mengindikasikan transmiter bahwa tidak ada collision yang muncul. Jika pengirim tidak menerima ACK kemudian ia akan kembali mentransmisikan bagian paket hingga ia menerima ACK atau berhenti mengirim setelah sejumlah transmisi.

Point Coordination Function (PCF)

Selain Distributed Coordination Function dasar, terdapat pula Point Coordination Function tambahan, yang mungkin digunakan untuk mengimplementasikan pelayanan terikat waktu (time-bounded), seperti transmisi suara atau video. PCF ini menggunakan prioritas yang lebih tinggi yang mungkin diperoleh Access Point dengan menggunakan Inter Frame Space yang lebih kecil.

Dengan menggunakan akses prioritas lebih tinggi, Access Point mengeluarkan permintaan polling ke stasiun-stasiun untuk transmisi data, lalu mengendalikan akses medium. Agar memungkinkan stasiun-stasiun regular memiliki kemampuan untuk tetap mengakses medium, Access Point harus memberikan cukup waktu bagi Distributed Access di antara PCF.

Dalam komunikasi data dikenal tiga macam frame, yaitu :

- Data Frame, digunakan untuk transmisi data.

- Control Frame, digunakan untuk akses kendali ke medium (misalnya RTS, CTS, ACK)

- Management Frame, yaitu frame yang ditransmisikan sebagaimana halnya data frame untuk bertukar informasi manajemen, tetapi tidak diforward ke layer-layer tingkat atas.

Seluruh frame 802.11 terdiri dari komponen-komponen sebagai berikut :

Preamble mencakup :

- Synch: sebuah rangkaian 80-bit terdiri dari 0 dan 1, yang digunakan oleh sirkuit PHY untuk memilih antena yang sesuai (jika keragaman digunakan), dan untuk mencapai steady-state frequency offset correction dan synchronization dengan waktu paket yang diterima, dan

- SFD: Sebuah pembatas Start Frame yang terdiri dari 16-bit biner berpola 0000 1100 1011 1101, yang digunakan untuk mendefinisikan pewaktuan frame.

PLCP Header

PLCP Header selalu ditransmisikan pada kecepatan 1Mbit/s dan mengandung informasi logik yang akan digunakan oleh PHY Layer untuk mendekodekan frame, dan terdiri dari :

- PLCP_PDU Length Word: yang mewakili jumlah byte yang ada dalam paket, berguna bagi PHY untuk dapat mendeteksi akhir paket secara benar.

- PLCP Signaling Field: yang hanya mengandung the rate information, dikodekan dalam peningkatan 0,5 MBps dari 1Mbit/s hingga 4,5 Mbit/s, dan

- Header Error Check Field: merupakan sebuah field pendeteksi kesalahan 16 bit CRC.

MAC Data

Diagram berikut ini mendeskripsikan Frame Format MAC umum, sebagian field hanya ditunjukkan oleh sebagian frame.

Frame Control

Field frame control mengandung informasi sebagai berikut :

Duration/ID

Field ini mempunyai dua buah arti tergantung pada jenis frame : Pada pesan Power-Save Poll merupakan ID Stasiun, dan pada frame lain, merupakan nilai durasi yang digunakan untuk perhitungan NAV.

Address Fields

Sebuah frame mampu memiliki empat buah alamat tergantung pada bit-bit ToDS dan FromDS yang terdapat dalam Control Field. Keempat alamat tersebut adalah sebagai

berikut :

Address-1 : selalu merupakan alamat penerima, jika ToDS diset merupakan alamat AP, jika ToDS tidak diset maka merupakan alamat stasiun akhir.

Address-2 : selalu merupakan alamat Transmiter, jika FromDS diset merupakan alamat AP, jika tidak diset maka merupakan alamat stasiun.

Address-3: dalam banyak kasus merupakan remaining, missing address pada sebuah frame dengan FromDS diset 1, Address-3 merupakan alamat sumber awal, jika ToDS diset maka Address 3 merupakan alamat tujuan.

Address-4: digunakan pada hal khusus bilamana Wireless Distribution System digunakan, dan frame yang sedang ditransmisikan dari satu Access Point ke yang lainnya, dalam hal ini kedua bit ToDS dan FromDS diset, sehingga kedua alamat tujuan dan sumber asli hilang.

Sequence Control

Sequence Control Field digunakan untuk merepresentasikan urutan fragmen dalam satu frame, dan untuk mengenali duplikasi paket, terdiri dari dua buah subfield yaitu Fragment Number dan Sequence Number, yang mendefinisikan frame dan jumlah fragmen dalam frame.

CRC merupakan sebuah field 32 bit yang mengandung sebuah CRC 32-bit.

II. Wireless Metro Area Networks

Wireless MAN memperluas teknologi WLAN sehingga memungkinkan konektivitas wireless satu kota, kampus, atau gedung ke gedung. Solusi ini adalah point-tomultipoint, menawarkan 56K hingga T1 dan aliran keluaran yang lebih besar, implementasi yang lebih cepat, keamanan tinggi.

Suatu WMAN, umumnya menghubungkan banyak pemakai atau LAN dalam suatu area metropolitan (point-to-multipoint) meskipun solusi point-to-point dapat juga dikonfigurasi untuk hardware ini. WMAN yang sering disebut solusi "last mile" menghubungkan lokasi-lokasi yang melintasi jalan atau terpisah hingga 20 mil. WMAN digunakan untuk menghubungkan lokasi-lokasi terpencil yang terpencar satu sama lainnya atau ke satu lokasi pusat secara reliable dan hemat biaya.

Beberapa aplikasi sistem WMAN yang mungkin adalah sebagai berikut :

· Low usage links. Bila ada sedikit pemakai yang ingin mentransmisikan data kritis sporadis ke jarak tertentu (kurang dari 20 mil), alternatif wireless merupakan sesuatu yang efektif biaya dan dapat dipasang secara cepat.

· Temporary transporable solutions. Untuk instalasi temporer yang menginginkan transfer data kecepatan tinggi, seperti ATM pada bank dan operasi pemulihan bencana yang menuntut akses jaringan dan kecepatan implementasi, wireless merupakan solusi yang paling menarik.

· Right of way or geographic restrictions. Meskipun line-of-site diperlukan, solusi wireless mampu memberikan cakupan melintasi air, wilayah bergunung, dan wilayah yang sulit dijangkau.

· End to end ownership. Sistem privat berarti tiada tarif atau variasi biaya yang berasal dari lease-line bersama.

Wireless Wide Area Network (WWAN)

Sebagai alternatif bagi pembangunan infrastruktur publik dan jaringan privat, WWAN menghubungkan atau mengalirkan data menggunakan frekuensi radio atau teknologi mikrowave. Sistem ini menciptakan koneksi point-to-point antara dua lokasi atau menghubungkan sirkuit-sirkuit T1. Wireless yang menjembatani Ethernet antara berbagai lokasi adalah atraktif, oleh karena penghematan biaya yang diperoleh melalui sebuah wireless bridge dibandingkan biaya telco bulanan dan biaya pemasangan fiber.

Teknologi-teknologi WWAN baru membuka sejumlah kemungkinan bagi pengembangan jaringan yang sebelumnya dibatasi oleh kemampuan keuangan dan infrastruktur. Implementasi WWAN umumnya menyediakan suatu koneksi yang cepat antara kantor pusat dan lokasi terpencil atau melintasi kampus.

Jenis - jenis koneksi Protocol WAN

Untuk jenis koneksi pada protocol WAN, dapat dibagi menjadi beberapa jenis koneksi, yaitu…

  • Leased Line, yang juga disebut sebagai koneksi point to point atau dedicated.Pada koneksi ini tidak membutuhkan proses call setup untuk memulai pengiriman paket/data. Mekanisme pengiriman paket dilakukan secara Synchronous serial.
  • Circuit Switching, koneksi ini terlebih dulu membuat call setup agar memulai pengiriman paket, sebagaii contoh PSTN dan ISDN merupakan protocol WAN yang menerapkan kineksi Circuit Switching pada jaringan public atau lebih dikenal sebagai Internet. Untuk mekanisme koneksi dilakukan secara asynchronous serial.
  • Packet Switching, untuk koneksi Packet Switching kita dapat membagi bandwidth pada setiap pemakai sehingga koneksi akan lebih stabil dan dapat memanage bandwidth sesuai dengan jumlah pemakai.Packet Switching merupakan pengembangan dari Leased Line koneksi dan mekanisme koneksi nya secara Synchronous Serial.

Beberapa Protocol WAN

Saat ini terdapat beberapa protocol WAN untuk menyediakan mekanisme komunikasi pengiraman data melalui jaringan WAN atau jaringan Public.

  • Protocol HDLC ( High Level Data Link Control), merupakan suatu protocol WAN yang bekerja pada data link layer dimana HDLC protocol untuk menetapkan metode enkapsulasi packet data pada synchronous Serial.HDLC keluaran ISO memiliki kelemahan yakni masih bersifat Singelprotocol yang berarti hanya untuk komunokasi pada satu protocol, sedangkan untuk HDLC keluaran CISCO multiprotocol dimana dapat melakukan komunikasi data dengan banyak protocol ( misal IP, IPX dsb) dan protocol yang terdapat pada layer tiga secara simultan.
  • Point to Point ( PPP ) protocol pada data link yang dapat digunakan untuk komunikasi Asynchronous Serial maupun Synchronous Serial. PPP dapat melakukan authentikasi dan bersifat multiprotocol. Protocol ini merupakan pengembangan dari protocol SLIP ( Serial Line Inteface Protocol ) yaitu suatu protocol standart yang menggunakan protocol TCP/IP.
  • X.25 Protocol merupakan protocol standard yang mendefinisikan hubungan antara sebuah terminal dengan jaringan Packet Switching. Untuk protocol ini dibuat untuk komunikasi data secara analog yang berarti proses pengiriman data harus mengikuti algoritma - algoritma yang ada pada Protocol X.25. Protocol ini melakukan suatu koneksi dengan membuat suatu Circuit Virtual dimana suatu jalur khusus pada jaringan public yang dipakai untuk komunikasi data antar protocol X.25
  • Frame Relay protocol untuk pengiriiman data pada jaringan public. Sama hal nya dengan protocol x.25, Frame Relay juga memakai Circuit Virtual sebagai jalur komunikasi data khusus akan tetapi frame Relay masih lebih baik dari X.25 dengan berbagai kelengkapan yang ada pada Protocol Frame Relay. Encapsulasi packet pada Frame Relay menggunakan identitas koneksi yang disebut sebagai DLCI ( Data Link Connection Identifier ) yang mana pembuatan jalur Virtual Circuit akan ditandai dengan DLCI untuk koneksi antara komputer pelanggan dengan Switch atau router sebagai node Frame relay.
  • ISDN ( Integrated Services Digital Network ) suatu layanan digital yang berjalan melalui jaringan telepon.ISDN juga protocol komunikasi data yang dapat membawa packet data baik dalam bentuk text, gambar, suara, video secara simultan.Protocol ISDN beroperasi pada bagian physical, data link, dan network.

0 comments:

Post a Comment