Pages

Subscribe:

Monday, December 15, 2008

konsep WAN

1. Jenis-jenis jaringan

Secara umum jaringan komputer terdiri atas lima jenis:

a. Local Area Network (LAN)

Local Area Network (LAN), merupakan jaringan local yang digunakan oleh suatu organisasi untuk berbagi sumber daya (resources sharing) seperti printer dan file. LAN biasanya dibangun dan dikelola oleh organisasi tersebut. Teknologi LAN antara lain Ethernet, Token Ring dan FDDI.

b. Metropolitan Area Network (MAN)

Metropolitan Area Network (MAN), pada dasarnya merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya menggunakan teknologi yang sama dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang letaknya berdekatan atau juga sebuah kota dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum. MAN mampu menunjang data dan suara, bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel.

c. Wide Area Network (WAN)

Wide Area Network (WAN), jangkauannya mencakup daerah geografis yang luas, seringkali mencakup sebuah negara bahkan benua. WAN memungkinkan terjadinya komunikasi diantara dua perangkat yang terpisah jarak yang sangat jauh. WAN menginterkoneksikan beberapa LAN yang kemudian menyediakan akses ke komputer–komputer atau file server pada lokasi lain. Beberapa teknologi WAN antara lain adalah Modem, ISDN, DSL, Frame Relay, T1, E1, T3, E3 dan SONET.

d. Intranet

Melibatkan jaringan LAN dan Web Server yang terpasang pada jaringan LAN tersebut. Web Server digunakan untuk melayani permintaan pengguna internal suatu organisasi untuk menampilkan data dan gambar. Intranet ini mempunyai sifat tertutup yang berarti pengguna dari luar organisasi tidak dapat mengaksesnya.

e. Internet

Sebenarnya terdapat banyak jaringan di dunia ini, seringkali menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak yang berbeda-beda. Orang yang terhubung ke jaringan sering berharap untuk bisa berkomunikasi dengan orang lain yang terhubung ke jaringan lainnya. Keinginan seperti ini memerlukan hubungan antar jaringan yang seringkali tidak compatibel dan berbeda. Biasanya untuk melakukan hal ini diperlukan sebuah mesin yang disebut gateway guna melakukan hubungan dan melaksanakan terjemahan yang diperlukan, baik perangkat keras maupun perangkat lunaknya. Kumpulan jaringan yang terinterkoneksi inilah yang disebut dengan internet.

Ketika sebuah perusahaan berkembang menjadi beberapa lokasi, maka masing–masing lokasi mengembangkan jaringan lokalnya. Ketika dibutuhkan koneksi antar LAN pada perusahaan tersebut maka terbentuklah Wide Area Network.

2. Wide Area Network

Terdapat begitu banyak pilihan yang tersedia untuk mengimplementasikan WAN yang bisa dibedakan berdasarkan teknologi, kecepatan dan biaya yang dibutuhkan.

Satu perbedaan utama LAN dengan WAN adalah organisasi harus berlangganan kepada penyedia jaringan dari perusahaan penyedia jaringan yang ada.

Sebuah WAN menggunakan jalur data untuk membawa data menuju ke internet dan menghubungkan lokasi–lokasi perusahaan yang terpisah–pisah. Telepon dan layanan data yang paling banyak digunakan pada WAN.

Perangkat pada pelanggan disebut CPE (Customer Premises Equipment). Pelanggan memiliki sendiri atau menyewa dari service provider. Kabel tembaga, serat optik atau wireless yang digunakan untuk menghubungkan CPE ke sentral provider terdekat atau ke kantor pusat dari service provider. Media ini sering disebut dengan local loop.

Perangkat yang meletakkan data ke local loop disebut DCE (Data Circuit-terminating Equipment). Perangkat pelanggan yang melewatkan data ke DCE disebut dengan DTE (Data Terminal Equipment).

Jalur WAN menyediakan berbagai macam kecepatan data yang diukur dalam satuan kilobits per second. Dibawah ini berbagai teknologi WAN dan kecepatan yang tersedia.

a. Perangkat WAN

WAN menghubungkan beberapa LAN melalui jalur komunikasi dari service provider. Karena jalur komunikasi tidak bisa langsung dimasukkan ke LAN maka diperlukan beberapa perangkat interface.

Perangkat–perangkat tersebut antara lain:

1) Router

LAN mengirimkan data ke Router, kemudian Router akan menganalisa berdasarkan informasi alamat pada layer 3. Kemudian Router akan meneruskan data tersebut ke interface WAN yang sesuai berdasarkan routing table yang dimilikinya. Router adalah perangkat jaringan yang aktif dan intelegent dan dapat berpartisipasi dalam manajemen jaringan. Router mengatur jaringan dengan menyediakan kontrol dinamis melalui sumber daya dan mendukung tugas dan tujuan dari jaringan. Beberapa tujuan tersebut antara lain konektivitas, perfomansi yang reliabel, kontrol manajemen dan fleksibilitas.

2) CSU/DSU

Jalur komunikasi membutuhkan sinyal dengan format yang sesuai. Untuk jalur digital, sebuah Channel Service Unit (CSU) dan Data Service Unit (DSU) dibutuhkan. Keduanya sering digabung menjadi sebuah perangkat yang disebut CSU/DSU.

3) Modem

Modem adalah sebuah perangkat dibutuhkan untuk mempersiapkan data untuk transmisi melalui local loop. Modem lebih dibutuhkan untuk jalur komunikasi analog dibandingkan digital. Modem mengirim data melalui jalur telepon dengan memodulasi dan demodulasi sinyal. Sinyal digital ditumpangkan ke sinyal suara analog yang dimodulasi untuk ditransmisikan. Pada sisi penerima sinyal analog dikembalikan menjadi sinyal digital atau demodulasi.

4) Communication Server

Communication Server mengkonsentrasikan komunikasi pengguna dial-in dan remote akses ke LAN. Communication Server memiliki beberapa interface analog dan digital serta mampu melayani beberapa user sekaligus.


b.
Standar WAN

WAN menggunakan OSI layer tetapi hanya fokus pada layer 1 dan 2. Standar WAN pada umumnya menggambarkan baik metode pengiriman layer 1 dan kebutuhan layer 2, termasuk alamat fisik, aliran data dan enkapsulasi. Dibawah ini adalah organisasi yang mengatur standar WAN.

Protokol layer 1 menjelaskan bagaimana menyediakan secara elektris, mekanis, operasi dan fungsi koneksi yang disediakan oleh service provider. Beberapa standar fisik dan konektornya digambarkan dibawah ini.

Data link layer menjelaskan bagaimana data dienkapsulasi untuk transmisi ke remote site, dan mekanisme untuk pengiriman yang menghasilkan frame. Ada bermacam–macam teknologi yang digunakan seperti ISDN, Frame Relay atau Asynchronous Transfer Mode (ATM). Protokol ini menggunakan dasar mekanisme framing yang sama, yaitu High-Level Data Link Control (HDLC) atau satu dari beberapa variannya seperti Point to Point Protocol.

1. Dasar–dasar Routing

a. Routing Langsung dan Tidak Langsung

Proses pengiriman datagram IP selalu menggunakan tabel routing. Tabel routing berisi informasi yang diperlukan untuk menentukan ke mana datagram harus di kirim. Datagram dapat dikirim langsung ke host tujuan atau harus melalui host lain terlebih dahulu tergantung pada tabel routing.


Jenis Konfigurasi Routing

Konfigurasi routing secara umum terdiri dari 3 macam yaitu:

1. Minimal Routing

Dari namanya dapat diketahui bahwa ini adalah konfigurasi yang paling sederhana tapi mutlak diperlukan. Biasanya minimal routing dipasang pada network yang terisolasi dari network lain atau dengan kata lain hanya pemakaian lokal saja.

2. Static Routing

Konfigurasi routing jenis ini biasanya dibangun dalam network yang hanya mempunyai beberapa gateway, umumnya tidak lebih dari 2 atau 3. Static routing dibuat secara manual pada masing-masing gateway. Jenis ini masih memungkinkan untuk jaringan kecil dan stabil. Stabil dalam arti kata jarang down. Jaringan yang tidak stabil yang dipasang static routing dapat membuat kacau seluruh routing, karena tabel routing yang diberikan oleh gateway tidak benar sehingga paket data yang seharusnya tidak bisa diteruskan masih saja dicoba sehingga menghabiskan bandwith. Terlebih menyusahkan lagi apabila network semakin berkembang. Setiap penambahan sebuah router, maka router yang telah ada sebelumnya harus diberikan tabel routing tambahan secara manual. Jadi jelas, static routing tidak mungkin dipakai untuk jaringan besar, karena membutuh effort yang besar untuk mengupdatenya.

3. Dynamic Routing

Dalam sebuah network dimana terdapat jalur routing lebih dari satu rute untuk mencapai tujuan yang sama biasanya menggunakan dynamic routing. Dan juga selain itu network besar yang terdapat lebih dari 3 gateway. Dengan dynamic routing, tinggal menjalankan routing protokol yang dipilih dan biarkan bekerja. Secara otomatis tabel routing yang terbaru akan didapatkan.

Seperti dua sisi uang, dynamic routing selain menguntungkan juga sedikit merugikan. Dynamic routing memerlukan routing protokol untuk membuat tabel routing dan routing protokol ini bisa memakan resource komputer.

c. Routing Protocol

Protokol routing merupakan aturan yang mempertukarkan informasi routing yang nantinya akan membentuk tabel routing sedangkan routing adalah aksi pengiriman-pengiriman paket data berdasarkan tabel routing tadi.

Semua routing protokol bertujuan mencari rute tersingkat untuk mencapai tujuan. Dan masing-masing protokol mempunyai cara dan metodenya sendiri-sendiri. Secara garis besar, routing protokol dibagi menjadi Interior Routing Protocol dan Exterior Routing Protocol. Keduanya akan diterangkan sebagai berikut:

1. Interior Routing Protocol

Sesuai namanya, interior berarti bagian dalam. Dan interior routing protocol digunakan dalam sebuah network yang dinamakan autonomus systems (AS) . AS dapat diartikan sebagai sebuah network (bisa besar atau pun kecil) yang berada dalam satu kendali teknik. AS bisa terdiri dari beberapa sub network yang masing-masingnya mempunyai gateway untuk saling berhubungan. Interior routing protocol mempunyai beberapa macam implemantasi protokol, yaitu:

- RIP (Routing Information Protocol)

Merupakan protokol routing yang paling umum dijumpai karena biasanya sudah included dalam sebuah sistem operasi, biasanya unix atau novell. RIP memakai metode distance-vector algoritma. Algoritma ini bekerja dengan menambahkan satu angka metrik kepada ruting apabila melewati satu gateway. Satu kali data melewati satu gateway maka angka metriknya bertambah satu (atau dengan kata lain naik satu hop). RIP hanya bisa menangani 15 hop(loncatan), jika lebih maka host tujuan dianggap tidak dapat dijangkau.

Oleh karena alasan tadi maka RIP tidak mungkin untuk diterapkan di sebuah AS yang besar. Selain itu RIP juga mempunyai kekurangan dalam hal network masking. Namun kabar baiknya, implementasi RIP tidak terlalu sulit ika dibandingkan dengan OSPF yang akan diterangkan berikut ini.

- OSPF (Open Shortest Path First)

Merupakan protokol routing yang kompleks dan memakan resource komputer. Dengan protokol ini, route dapat dapat dibagi menjadi beberapa jalan. Maksudnya untuk mencapai host tujuan dimungkinkan untuk mecapainya melalui dua atau lebih rute secara paralel.

Lebih jauh tentang RIP akan diterangkan lebih lanjut.

2. Exterior Protocol

AS merupakan sebuah network dengan sistem policy yang pegang dalam satu pusat kendali. Internet terdiri dari ribuan AS yang saling terhubung. Untuk bisa saling berhubungan antara AS, maka tiap-tiap AS menggunakan exterior protocol untuk pertukaran informasi routingnya. Informasi routing yang dipertukarkan bernama reachability information (informasi keterjangkauan). Tidak banyak router yang menjalankan routing protokol ini. Hanya router utama dari sebuah AS yang menjalankannya. Dan untuk terhubung ke internet setaip AS harus mempunyai nomor sendiri. Protokol yang mengimplementasikan exterior:


- EGP (Exterior Gateway Protocol)


Protokol ini mengumumkan ke AS lainnya tentang network yang berada di bawahnya. Pengumumannya kira-kira berbunyi:" Kalau hendak pergi ke AS nomor sekian dengan nomor network sekian, maka silahkan melewati saya".

Router utama menerima routing dari router-router AS yang lain tanpa mengevaluasinya. Maksudnya, rute untuk ke sebuah AS bisa jadi lebih dari satu rute dan EGP menerima semuanya tanpa mempertimbangkan rute terbaik.


- BGP (Border Gateway Protocol)


BGP sudah mempertimbangkan rute terbaik untuk dipilih. Seperti EGP, BGP juga mepertukarkan reachability information.

d. ARP

Untuk keperluan mapping IP address ke Alamat Ethernet maka di buat protokol ARP (Address Resolution Protocol). Proses mapping ini dilakukan hanya untuk datagram yaang dikirim host karena pada saat inilah host menambahkan header Ethernet pada datagram. Penerjemahan dari IP address ke alamat Ethernet dilakukan dengan melihat sebuah tabel yang disebut sebagai cache ARP, lihat tabel 1. Entri cache ARP berisi IP address host beserta alamat Ethernet untuk host tersebut. Tabel ini diperlukan karena tidak ada hubungan sama sekali antara IP address dengan alamat Ethernet. IP address suatu host bergantung pada IP address jaringan tempat host tersebut berada, sementara alamat Ethernet sebuah card bergantung pada alamat yang diberikan oleh pembuatnya.


1. Enkapsulasi HDLC (High-Level Data Link Control)

Pada umumnya, komunikasi serial berdasarkan protokol character oriented. Protokol bit oriented lebih efisien tetapi mereka juga proprietary. Pada tahun 1979, ISO menyetujui HDLC sebagai standar untuk protokol bit oriented pada data link layer yang mengenkapsulasi data pada synchronous serial data link. Sejak 1981, ITU-T telah mengembangkan berbagai seri dari pengembangan HDLC. Beberapa contoh dari protokol tersebut adalah:

- Link Access Procedure, Balanced ( LAPB ) untuk X.25

- Link Access Procedure on the D channel ( LAPD ) untuk ISDN

- Link Access Procedure for Modem ( LAPM ) dan PPP untuk modem

- Link Access for Frame Relay ( LAPF ) untuk Frame Relay.

HDLC menggunakan transmisi serial synchronous yang menyediakan komunikasi bebas error diantara 2 titik. HDLC menjelaskan struktur frame Layer 2 yang memperbolehkan flow control dan error control menggunakan acknowledgment dan windowing scheme. Setiap frame memiliki format yang sama, baik frame data atau control.

Pada router merk tertentu, HDLC yang digunakan merupakan proprietary sendiri. HDLC menggunakan sebuah field proprietary. Field ini memungkinkan beberapa network layer protocol untuk berbagi jalur serial yang sama. HDLC merupakan default Layer 2 protokol untuk interface serial.

HDLC mempunyai tiga tipe frame, dimana setiap frame memiliki format yang berbeda yaitu:

- Information frame (I-frames), membawa data untuk dikirimkan. Menambahkan flow dan error control, dimana data mungkin minta dikirimkan ulang (piggyback).

- Supervisory frame (S-frames), menyediakan mekanisme request dan respond ketika piggybacking tidak digunakan.

- Unnumbered frames (U-frames), menyediakan tambahan fungsi pengontrolan jalur seperti setup koneksi dll.


Satu atau 2 bit pertama dari field control mengidentifikasikan tipe frame. Pada field control dari I-frames, send-sequence number menunjuk pada nomor frame yang dikirimkan selanjutnya. Receive-sequence number menunjukan nomer dari frame yang diterima selanjutnya. Kedua pengirim dan penerima memelihara send dan receive sequence number.

HDLC dapat digunakan untuk protokol point-to-point yang dapat digunakan pada leased line diantara dua perangkat dengan merk sejenis. Ketika berkomunikasi dengan perangkat dengan merk yang berbera maka dapat menggunakan PPP.

1. Enkapsulasi PPP (Point to Point Protocol)

PPP menggunakan arsitektur berlapis. Arsitektur berlapis adalah model logik, desain atau cetak biru yang membantu komunikasi diantara lapisan interkoneksi. OSI model adalah arsitektur berlapis yang digunakan pada jaringan. PPP menyediakan metode untuk mengenkapsulasi multi-protocol datagram melalui jalur point-to-point dan menggunakan lapisan data link untuk mengetes koneksi. PPP terdiri dari dua sub-protocol yaitu:

- Link Control Protocol (LCP), digunakan untuk membangun jalur point-to-point

- Network Control Protocol (NCP), digunakan untuk mengkonfigurasi berbagai protokol network layer.

PPP dapat mengkonfigurasi berbagai tipe interface fisik yaitu:

- Asynchronous serial

- Synchronous serial

- High-Speed Serial Interface ( HSSI )

- ISDN

PPP menggunakan LCP untuk menegosiasikan dan pilihan kontrol setup pada data link WAN. PPP menggunakan komponen NCP untuk enkapsulasi dan pilihan negosiasi untuk berbagai protokol network layer. LCP berada di atas physical layer dan digunakan untuk membangun, mengkonfigurasi dan mengetes koneksi data link.

PPP juga menggunakan LCP untuk secara otomatis menyetujui pilihan format enkapsulasi seperti dibawah ini:

- Authentication, pilihan otentikasi membutuhkan sisi pemanggil untuk memasukkan informasi untuk membantu terpanggil mendapatkan ijin sesuai setting network administrator jaringan terpanggil. Ada dua pilihan otentikasi yaitu Password Authentication Protocol (PAP) dan Challenge Handshake Authentication Protocol (CHAP).

- Compression, pilihan kompresi meningkatkan efektifitas throughput pada koneksi PPP dengan mengurangi sejumlah data pada frame yang harus melalui jalur. Protokol akan medekompres frame pada tujuan. Dua protokol kompresi yang tersedia adalah Stacker dan Predictor.

- Error detection, mekanisme error detection dengan PPP memungkinkan proses untuk mengidentifikasi kondisi.

- Multilink, CISCO IOS Release 11.1 dan sesudahnya mendukung PPP multilink. Ini alternatif yang menyediakan load balance melalui interface router dimana PPP digunakan.

- PPP Callback, untuk penangan keamanan di masa yang akan datang. Dengan pilihan LCP, sebuah router dapat berperilaku sebagai client callback atau sebagai server callback. Client melakukan inisialisasi call, meminta agar bias di callback, dan mengakhiri callback. Router callback menjawab inisialisasi call dan melakukan panggilan jawaban ke client berdasarkan konfigurasinya.

LCP juga akan melakukan:

- Menangani berbagai batas dari ukuran paket

- Mendeteksi kesalahan konfigurasi yang umum

- Mengakhiri jalur

- Memastikan ketika jalur berfungsi baik atau ketika sedang rusak

PPP mengijinkan berbagai protokol network layer untuk beroperasi pada jalur komunikasi yang sama. Untuk setiap protokol network layer yang digunakan, disediakan NCP yang berbeda. Sebagai contoh, Internet Protocol (IP) menggunakan IP Control Protocol (IPCP), dan Internetwork Packet Exchange (IPX) menggunakan Novell IPX Control Protocol (IPXCP). NCP termasuk field–field functional yang berisi kode standar untuk mengidentifikasi protokol network layer yang digunakan.

Field pada frame PPP adalah sebagai berikut:

- Flag, mengidentifikasi awal atau akhir frame dan konsisten berisi urutan biner 01111110.

- Address, berisi broadcast address standar, dimana urutan biner 11111111. PPP tidak memberikan alamat individu untuk setiap station.

- Control, 1 byte yang berisi urutan biner 00000011, dimana panggilan untuk transmisi data user tidak berurut.

- Protocol, 2 byte yang mengidentifikasi protokol yang di enkapsulasi data field data pada frame.

- Data, 0 atau lebih byte yang berisi datagram untuk protokol yang dispesifikasikan pada field protocol. Akhir field data dapat ditemukan dengan lokasi dari urutan flag penutup. Maksimum panjang field default adalah 1.500 byte.

FCS, normalnya 16 bit atau 2 byte yang menunjukkan karakter extra yang ditambahkan pada frame untuk fungsi error control

Membangun sesi PPP melalui tiga fase. Fase tersebut adalah pembangunan jalur, authentikasi dan fase network layer. Frame LCP digunakan untuk memastikan kerja setiap LCP fase. Tiga kelas dari LCP frame yang digunakan untuk PPP adalah:

- Frame Pembangunan Jalur digunakan untuk membangun dan mengkonfigurasi jalur.

- Frame Terminasi Jalur digunakan untuk mengakhiri jalur.

- Frame Pemeliharaan Jalur digunakan untuk mengatur dan melakukan debug terhadap jalur.

Tiga sesi pembangunan PPP adalah:

- Fase Pembangunan Jalur, pada fase ini perangkat PPP mengirim LCP frame untuk mengkonfigurasi dan mengetes jalur data. Frame LCP berisi configuration option field yang memungkinkan perangkat untuk menegosiasikan pilihan yang digunakan seperti maksimum transmission unit (MTU), kompresi dari beberapa field PP dan protokol otentikasi field. Jika sebuah pilihan konfigurasi tidak termasuk dalam paket LCP, nilai default untuk konfigurasi tersebut yang digunakan. Sebelum beberapa paket network layer dapat dikirimkan, LCP pertama–tama harus membuka koneksi dan menegosiasikan parameter konfigurasi. Fase ini selesai ketika sebuah frame configuration acknowledgment telah dikirim dan diterima.

- Fase Authentication ( boleh ada boleh tidak), setelah jalur dibangun dan protokol otentikasi diputuskan, maka melakukan proses otentikasi. Otentikasi jika digunakan mengambil tempat sebelum memasuki fase protokol network layer. Sebagai bagian dari fase ini, LCP juga memperbolehkan sebuah pilihan untuk memastikan kualitas jalur. Link ini di tes untuk memastikan kualitas jalur apakah cukup baik untuk membawa data protokol network layer.

- Fase Protokol Network Layer, pada fase ini perangkat PPP mengirim paket NCP untuk memilih dan mengkonfigurasi satu atau lebih protokol network layer seperti IP. Setiap protokol network layer yang telah dikonfigurasi, satu paket dari setiap network layer dapat dikirimkan melalui jalur. Jika LCP menutup jalur, hal tersebu diinformasikan ke protokol network layer sehingga mampu melakukan aksi yang sesuai. Perintah show interface menunjukkan kondisi LCP dan NCP dalam konfigurasi PPP.

Jalur PPP meninggalkan konfigurasi untuk komunikasi jalur sampai frame LCP atau NCP menutup jalur atau sampai timer inactivity habis untuk mengintervensi pengguna.

Pilihan otentikasi membutuhkan sisi pemanggil dari jalur memasuki informasi otentikasi. Hal ini membantu untuk memastikan pengguna memiliki ijin dari network administrator untuk membuat panggilan.

Ketika mengkonfigurasi otentikasi PPP, network administrator dapat memilih Password Authentication Protocol (PAP) atau Challenge Handshake Authentication Protocol (CHAP). Umumnya CHAP lebih sering digunakan.

PAP menyediakan metode sederhana untuk meremote node untuk mengidentifikasi pembangunan, menggunakan two way handshake. Setelah jalur PPP dibangun, username/password secara terus menerus dikirim dari node tujuan melalui jalur sampai otentikasi telah disetujui atau koneksi diakhiri.

PAP bukan merupakan protokol yang kuat. Password dikirim melalui jalur dengan bentuk clear text dan tidak ada proteksi. Remote node yang akan mengontrol frekuensi dan waktu dari masuknya login

CHAP digunakan pada startup jalur dan secara periodic di verifikasi untuk mengidentifikasi remote node menggunakan three-way handshake. CHAP menampilkan pembangunan jalur dan diulang selama jalur dibangun.

Setelah fase pembangunan jalur PPP selesai, router local mengirim sebuah pesan “challenge” ke remote node. Remote node merespon dengan nilai yang dikalkulasi menggunakan fungsi one-way hash, dimana umumnya Message Diggest 5 (MD5). Responsenya berdasarkan password dan pesan challenge. Lokal router akan mengecek respon dengan kalkulasi miliknya sendiri dengan nilai hash yang diharapkan. Jika nilai sesuai, otentikasi di setujui, sebaliknya koneksinya akan segera diakhiri.

CHAP menyediakan proteksi melawan serangan playback melalui penggunaan berbagai nilai challenge yang unik dan tidak dapat diprediksi. Jika challenge unik dan acak, maka nilai hasil hash juga akan unik dan acak. Penggunaaan challenge yang diulang–ulang akan meningkatkan waktu untuk sebuah serangan. Router local atau server otentikasi pihak ketiga yang akan mengontrol frekuensi dan waktu challenge.

c. Rangkuman

1. JARINGAN komputer adalah kumpulan komputer, printer dan peralatan lainnya yang terhubung dalam satu kesatuan. Informasi dan data bergerak melalui kabel-kabel atau tanpa kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling bertukar dokumen dan data, mencetak pada printer yang sama dan bersama-sama menggunakan hardware/software yang terhubung dalam jaringan.

2. Ada lima jenis jaringan komputer, Local Area Network (LAN), Metropolitan Area Network (MAN), Wide Area Network (WAN), Intranet dan Internet.

3. Perangkat yang meletakkan data ke local loop disebut DCE (Data Circuit-terminating Equipment). Perangkat pelanggan yang melewatkan data ke DCE disebut dengan DTE (Data Terminal Equipment).

4. Perangkat WAN adalah Router, CSU/DSU, Modem dan Communication Server.

5. Ada dua jenis routing yaitu routing langsung dan tidak langsung.

6. Ada 3 jenis konfigurasi routing yaitu minimal routing, static routing dan dynamic routing.

7. Routing Protocol ada 2 jenis yaitu Interior Routing Protocol dan Exterior Routing Protocol.



WAN

Pengertian

Perkembangan jaringan dan Internet yang spektakuler memberikan dampak yang sangat besar terhadap perusahaan dalam berbagai jenis dan ukuran. Teknologi wireless yang baru semakin memudahkan perkembangan kemampuan jaringan, Internet, dan intranet bagi para pekerja mobile, lokasi-lokasi terpencil dan berbagai fasilitas temporer.

Wireless Networking semakin memperluas jangkauan dan kemampuan jaringan komputer. Teknologi-teknologi baru menjadikan wireless networking sebagai suatu cara yang memungkinkan pelayanan akses berkecepatan tinggi dan handal bagi jaringanjaringan komputer dan Internet.

Terdapat dua metode dasar wireless networking yaitu cahaya (laser dan infra merah) dan radio. Keduanya memiliki spesifikasi dan kegunaan yang berbeda.


Cahaya

Laser dan Infra merah

Laser dan infra merah adalah medium yang digunakan terutama untuk hubungan pendek, seperti gedung ke gedung, biasanya kurang dari satu mil. Inframerah berbiaya murah dan lambat sementara laser lebih mahal dan dapat mentransmisi lebih cepat. Kelemahan utama sistem ini adalah bahwa mereka sangat rentan terhadap penghentian. Hujan lebat akan mempengaruhi laju data dan kabut tebal akan menghalangi koneksi.


Radio

Spread Spectrum

Spread Spectrum menggunakan daerah bebas 902-920 MHz. Ia digunakan untuk menghubungkan koneksi hingga 30 mil, namun lebih sering digunakan pada jarak yang lebih pendek, dalam jarak 2-5 mil. Sebuah antena berdaya tinggi dan jalur jernih diperlukan bagi perluasan jarak. Spread spectrum menggunakan serangkaian saluran dalam range-nya untuk mentransmisi data. Oleh karena jalur tersebut merupakan frekuensi bebas, mungkin sibuk. Telpon tanpa kabel, pembuka pintu garasi, dan mainan yang dikendalikan radio, semuanya menggunakan range frekuensi ini dan mungkin akan mengganggu data. Teknologi dapat melewati saluran-saluran dan memilih jalur terbaik. Terdapat teknik lain yang mengirim data yang sama melalui beberapa saluran di waktu yang sama. Penerima mendengarkan seluruh saluran dan memilih yang terjernih.

Terdapat fasilitas keamanan dalam spread spectrum karena data dibagi pada saat masuk saluran. Akan tetapi, saluran berikutnya IS dikodekan pada paket sebelumnya. Untuk menanggulanginya dapat digunakan teknik-teknik enkripsi.

Oleh karena daerah frekuensi bebas, tidak ada hambatan untuk menggunakannya. Namun, ini berakibat pada keterbatasan kemampuan yang akhirnya membatasi daerah frekuensi, dengan semakin luas jangkauan, semakin besar hilangnya sinyal.


Licensed Bandwidth

Licensed Bandwidth hampir serupa dengan memulai stasiun radio anda sendiri. Terdapat faktor penghambat dalam mendaftarkan suatu frekuensi yaitu adanya keterbatasan frekuensi. Keunggulan utamanya adalah batasan daya lebih kurang dan semakin jauhnya jarak yang dapat dihubungkan.

Teknologi microwave digunakan untuk aliran yang besar. Microwave merupakan alat yang kurang sensitif terhadap gangguan temporer, seperti hujan. Ia juga memiliki jangkauan yang sangat jauh yang hanya dibatasi oleh daya input dan pandangan. Ia merupakan metode yang paling umum bagi transfer data ke jarak yang jauh secara cepat dan tanpa kabel.

Aplikasi-aplikasi

1. Wireless LAN memberikan akses jaringan terbuka yang wireless dalam kantor, dalam lingkungan pelayanan kesehatan, gudang dan ritel, memungkinkan klien yang mobil mengakses server jaringan.

2. Wireless WAN menghubungan dua lokasi dengan kecepatan 1,6-10 Mbps, mendayagunakan RF spektrum lebar, bilamana jaringan publik tidak tersedia atau terlalu mahal. Sistem wireless WAN merupakan sistem point-to-point menghubungkan jaringan melintasi kota-kota menggantikan infrastruktur publik atau memberikan suatu alternatif terhadap sambungan privat.

3. Wireless MAN memberikan pilihan jaringan point-to-multipoint. Contoh solusi ini mencakup menghubungkan banyak end-user di kampus atau suatu fasilitas melintasi kota-kota melalui wireless Ethernet. Kecepatan aliran berkisar antara 56K hingga 10 Mbps. Wireless MAN ini mendukung arsitektur jaringan hub dan spoke.

Keuntungan-keuntungan wireless networking

· Menawarkan kecepatan yang lebih tinggi dibandingkan leased line konvensional.

· Membutuhkan investasi awal yang rendah dengan pengembalian yang cepat dibandingkan biaya-biaya leased circuit.

· Beroperasi tanpa hardware tambahan seperti router, MUX, CSU, dan DSU.

· Memungkinkan pemasangan secara cepat tanpa memerlukan biaya besar.

· Konfigurasi fleksibel memungkinkan pemasangan dan operasi sesuai dengan kebutuhan aplikasi.

I. Wireless Local Area Network (WLAN)

Teknologi wireless LAN telah semakin populer untuk beragam aplikasi. Setelah mengevaluasi teknologinya, banyak pemakai yakin akan reliabilitasnya, puas terhadap kinerjanya dan telah siap untuk menggunakannya bagi jaringan wireless skala besar dan kompleks.

Wireless LAN yang semula dirancang bagi aplikasi dalam kantor, saat ini dapat digunakan pada jaringan peer-to-peer ruang tertutup maupun aplikasi point-to-point dan point-to-multipoint luar ruang.

Wireless dapat dirancang agar modular dan sangat fleksibel. Mereka juga dapat dioptimisasi untuk berbagai lingkungan. Sebagai contoh, hubungan point-to-point luar ruang relatif sulit dipengaruhi oleh interferensi dan dapat memiliki kinerja yang lebih tinggi bila perancang meningkatkan dwell time dan meniadakan mekanisme collision avoidance dan fragmentation.

Wireless LAN, menggunakan frekuensi radio sebagai sarana transmisinya, memungkinkan workstation dan peralatan portabel untuk mengakses jaringan. Sebuah WLAN terhubung kepada wired LAN yang telah ada, memperluas jaringan ke peralatan mobile computing yang ada. WLAN secara khusus sesuai bagi implementasi dalam bangunan gedung (ketika mobilitas diperlukan), pabrik, pusat kesehatan, atau kampus, dan mereka dapat diadaptasikan untuk implementasi dalam ruang dan ruang luar.

The Cell ¾blok pembangun dasar suatu WLAN¾adalah area tempat terjadinya komunikasi wireless dengan jaringan. Area cakupan tergantung pada kekuatan sinyal dan karakteristik fisik lingkungan, misalnya ketebalan dinding. Laptop, PDA, dan workstation yang telah dilengkapi kemampuan wireless, kemudian dapat bergerak di dalam sel ini dengan akses ke jaringan seolah-olah mereka merupakan bagian Ethernet yang berkabel. Banyak sel dapat dibangun secara overlap yang memungkinkan perluasan cakupan. Pemakai kemudian dapat berhubungan dengan setiap sel tanpa ada interupsi aliran data.

Basis Wireless LAN Cell

Setiap sel wireless LAN memerlukan manajemen komunikasi dan lalu lintas. Hal ii dikoordinasikan oleh sebuah Access Point (AP) yang berkomunikasi dengan setiap stasiun wireless dalam area cakupannya.

Stasiun-stasiun juga berkomunikasi satu sama lain melalui AP, sehingga stasiun komunikasi dapat bersembunyi dari yang lain. Dengan cara ini, AP berfungsi sebagai relay, memperluas daerah sistem.

AP juga berfungsi sebagai sebuah bridge antara stasiun-stasiun wireless dan wired network dan sel wireless yang lain. Menghubungkan AP ke backbone atau sel wireless lain dapat dilakukan dengan kabel atau dengan hubungan wireless yang lain, menggunakan wireless bridges. Jangkauan sistem dapat diperluas dengan meng-cascade beberapa sambungan wireless satu dengan yang lain.

WLAN memperluas jangkauan jaringan berkabel¾menyediakan konektivitas ke jaringan tersebut yang sebelumnya tidak ada. Ketika para pekerja, yang menggunakan klien mobile seperti lap top, PDA, atau workstation mobile dalam pabrik atau instalasi sementara, ingin berhubungan dengan server jaringan, wireless memungkinkan akses yang lancar ke Ethernet berkabel. Implementasi WLAN dapat pula digunakan dalam bangunanbangunan yang menghadapi kendala perkabelan, seperti struktur sejarah, lantai ruangterbuka, atau bangunan dengan ruang tertutup (sealed room).

Terdapat dua pilihan utama bagi WLAN ini yaitu sistem berdasarkan radio dan sistem berdasarkan sinar infra merah.

LAN berbasis radio

LAN berbasis radio dapat dirancang untuk beroperasi pada frekuensi tetap atau menggunakan teknik yang disebut spread spectrum. Sistem frekuensi tetap memerlukan ijin dari FCC. Sistem spread spectrum beroperasi menggunakan salah satu dari dua teknologi CDMA, yaitu frequency hopping atau direct sequence coding. Tujuan keduanya adalah sama yaitu menyebar energi radio di atas spektrum frekuensi yang luas.

Frekuensi ini terbagi ke dalam salah satu dari tiga gelombang berikut ini :

· 902-928 MHz

· 2,4-2,4835 GHz

· 5,725-5,825 GHz

Operasi dalam gelombang ini tidak memerlukan ijin FCC selama tenaga yang keluar tidak melebihi 1 watt.

Konsep spektrum tersebar frequency hopping relatif mudah dipahami yaitu gelombang frekuensi yang dialokasikan dibagi menjadi potongan-potongan frekuensi diskrit. Transmiter mengganti frekuensi dalam pola acak selama pembagian setiap potongan. Setiap pemakai mengikuti urutan frequency hopping yang berbeda, dengan demikian kapabilitas CDMA dicapai.

Konsep direct sequence coding agak sulit untuk dipahami. Pada kenyataannya, urut acak dari derau bit-bit dikombinasikan dengan bit data untuk menghasilkan sinyal resultan. Urut acak derau berbeda bagi tiap pemakai, dengan demikian dapat menyusun pradigma code division untuk tipe spektrum tersebar ini.

Beberapa vendor yang menjadi pemasok utama sistem ini adalah Motorola (system frekuensi tetap), California Microwave, Proxim Inc., O'Neill Communications, Windata (sistem spread spectrum).

LAN berbasis sinar infra merah

Satu-satunya pemasok utama komputer IBM kompatibel bagi LAN berbasis system infra merah adalah BICC Communications. LAN buatan BICC disebut InfraLAN yang didasarkan pada protokol akses token ring 802.5. Suatu unit basis InfraLAN nampaknya seperti token ring MAU, kecuali bahwa ia mempunyai hanya 6 port yang seharusnya ada 8.

Keenam port tersebut mengakomodasikan hingga 6 PC terhubung yang menggunakan kabel standar IBM tipe 1. Dua buah node optikal menyambung ke unit basis. Node ini memberikan standar ring-in, fungsi ring-out dengan unit-unit basis yang berdekatan. Suatu kabel token ring dapat dihubungkan ke unit basis dengan mengkonfigurasikan port 1 atau 6 sebagai ring-in atau ring-out secara respektif.

Unit basis dapat dipisahkan hingga 80 kaki dalam lingkungan kantor. Selama infra merah adalah sistem line of sight secara langsung, instalasi node optikal setinggi apapun layak direkomendasikan pada lingkungan kantor. Sebaliknya, orang-orang yang bergerak di sekitar kantor akan menyebabkan tembakan sinar terblokir dan terjadi kehilangan data. InfraLAN beroperasi pada 4 Mbps.

Protokol

Pada tahun 1990, IEEE 802 Project membentuk 802.11 Working Group untuk menetapkan standar bagi wireless LAN (protokol IEEE 802.11).

Sebagaimana protokol 802.x yang lain, protokol 802.11 mencakup pula MAC dan Physical Layer, Standard yang ada saat ini mendefinisikan sebuah MAC yang berinteraksi dengan tiga buah PHY (yang semuanya berjalan pada 1 dan 2Mbit/s), yaitu :

· Frequency Hopping Spread Spectrum dalam band 2.4 GHz

· Direct Sequence Spread Spectrum dalam band 2.4 GHz, dan

· Infra Merah

Selain menjalankan fungsi sebagaimana yang biasa dilakukan oleh MAC Layer, 802.11 MAC menjalankan fungsi lain yang umumnya terkait dengan protokol layer tingkat atas, seperti Fragmentation, Packet Retransmissions, dan Acknowledges.

MAC layer mendefinisikan dua metode akses yang berbeda, yaitu : Distributed Coordination Function dan Point Coordination Function.

Distributed Coordination Function

Distributed Coordination Function pada dasarnya merupakan sebuah mekanisme Carrier Sense Multiple Access with Collision Avoidance (CSMA/CA). Protokol CSMAmerupakan protokol yang dikenal dalam dunia industri.

Protokol CSMA bekerja sebagai berikut : Suatu stasiun yang ingin mentransmisi terlebih dulu memeriksa medium, jika medium sibuk (misalnya pada saat stasiun lain sedang mentransmisikan data) maka stasiun akan menunda transmisinya hingga medium bebas.

Protokol semacam ini sangat efektif bilamana medium tidak bermuatan penuh, karena memungkinkan stasiun-stasiun mentransmisikan dengan waktu tunda yang singkat, akan tetapi selalu ada kemungkinan stasiun-stasiun mentransmisikan secara bersamaan (collision), yang disebabkan stasiun mengira bahwa medium telah bebas dan memutuskan untuk segera mentransmisi.

Situasi tabrakan ini harus diidentifikasi, sehingga MAC layer dapat meretransmisikan paket oleh dirinya sendiri bukan oleh layer-layer yang lebih tinggi, yang akan menyebabkan penundaan.

Meskipun mekanisme Collision Detection ini sangat baik pada Wired LAN, namun tidak dapat digunakan dalam lingkungan wireless LAN, karena :

· Mengimplementasikan sebuah mekanisme CD akan memerlukan implementasi sebuah radio Full Duplex, yang mampu mentransmisi dan menerima secara bersamaan, sebuah pendekatan yang akan meningkatkan harga secara signifikan.

· Pada lingkungan wireless kita tidak dapat mengasumsikan bahwa seluruh stasiun mendengar satu sama lain (yang merupakan asumsi dasar pada skema CD), dan kenyataan bahwa suatu stasiun ingin mentransmisi dan merasakan medium bebas, tidak berarti bahwa medium sekitar area penerima bebas.

Untuk mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut, 802.11 menggunakan mekanisme Collision Avoidance bersama dengan sebuah skema Positive Acknowledge, sebagai berikut :

Sebuah stasiun yang ingin mentransmisi memeriksa medium, jika medium sibuk kemudian ia menunda. Jika medium bebas/kosong untuk jangka waktu tertentu (disebut DIFS, Distributed Inter Frame Space dalam standar) lalu stasiun diijinkan mentransmisi, stasiun penerima akan memeriksa CRC paket yang diterimanya dan mengirimkan sebuah paket acknowledgement (ACK). Penerimaan ACK akan mengindikasikan transmiter bahwa tidak ada collision yang muncul. Jika pengirim tidak menerima ACK kemudian ia akan kembali mentransmisikan bagian paket hingga ia menerima ACK atau berhenti mengirim setelah sejumlah transmisi.

Point Coordination Function (PCF)

Selain Distributed Coordination Function dasar, terdapat pula Point Coordination Function tambahan, yang mungkin digunakan untuk mengimplementasikan pelayanan terikat waktu (time-bounded), seperti transmisi suara atau video. PCF ini menggunakan prioritas yang lebih tinggi yang mungkin diperoleh Access Point dengan menggunakan Inter Frame Space yang lebih kecil.

Dengan menggunakan akses prioritas lebih tinggi, Access Point mengeluarkan permintaan polling ke stasiun-stasiun untuk transmisi data, lalu mengendalikan akses medium. Agar memungkinkan stasiun-stasiun regular memiliki kemampuan untuk tetap mengakses medium, Access Point harus memberikan cukup waktu bagi Distributed Access di antara PCF.

Dalam komunikasi data dikenal tiga macam frame, yaitu :

- Data Frame, digunakan untuk transmisi data.

- Control Frame, digunakan untuk akses kendali ke medium (misalnya RTS, CTS, ACK)

- Management Frame, yaitu frame yang ditransmisikan sebagaimana halnya data frame untuk bertukar informasi manajemen, tetapi tidak diforward ke layer-layer tingkat atas.

Seluruh frame 802.11 terdiri dari komponen-komponen sebagai berikut :

Preamble mencakup :

- Synch: sebuah rangkaian 80-bit terdiri dari 0 dan 1, yang digunakan oleh sirkuit PHY untuk memilih antena yang sesuai (jika keragaman digunakan), dan untuk mencapai steady-state frequency offset correction dan synchronization dengan waktu paket yang diterima, dan

- SFD: Sebuah pembatas Start Frame yang terdiri dari 16-bit biner berpola 0000 1100 1011 1101, yang digunakan untuk mendefinisikan pewaktuan frame.

PLCP Header

PLCP Header selalu ditransmisikan pada kecepatan 1Mbit/s dan mengandung informasi logik yang akan digunakan oleh PHY Layer untuk mendekodekan frame, dan terdiri dari :

- PLCP_PDU Length Word: yang mewakili jumlah byte yang ada dalam paket, berguna bagi PHY untuk dapat mendeteksi akhir paket secara benar.

- PLCP Signaling Field: yang hanya mengandung the rate information, dikodekan dalam peningkatan 0,5 MBps dari 1Mbit/s hingga 4,5 Mbit/s, dan

- Header Error Check Field: merupakan sebuah field pendeteksi kesalahan 16 bit CRC.

MAC Data

Diagram berikut ini mendeskripsikan Frame Format MAC umum, sebagian field hanya ditunjukkan oleh sebagian frame.

Frame Control

Field frame control mengandung informasi sebagai berikut :

Duration/ID

Field ini mempunyai dua buah arti tergantung pada jenis frame : Pada pesan Power-Save Poll merupakan ID Stasiun, dan pada frame lain, merupakan nilai durasi yang digunakan untuk perhitungan NAV.

Address Fields

Sebuah frame mampu memiliki empat buah alamat tergantung pada bit-bit ToDS dan FromDS yang terdapat dalam Control Field. Keempat alamat tersebut adalah sebagai

berikut :

Address-1 : selalu merupakan alamat penerima, jika ToDS diset merupakan alamat AP, jika ToDS tidak diset maka merupakan alamat stasiun akhir.

Address-2 : selalu merupakan alamat Transmiter, jika FromDS diset merupakan alamat AP, jika tidak diset maka merupakan alamat stasiun.

Address-3: dalam banyak kasus merupakan remaining, missing address pada sebuah frame dengan FromDS diset 1, Address-3 merupakan alamat sumber awal, jika ToDS diset maka Address 3 merupakan alamat tujuan.

Address-4: digunakan pada hal khusus bilamana Wireless Distribution System digunakan, dan frame yang sedang ditransmisikan dari satu Access Point ke yang lainnya, dalam hal ini kedua bit ToDS dan FromDS diset, sehingga kedua alamat tujuan dan sumber asli hilang.

Sequence Control

Sequence Control Field digunakan untuk merepresentasikan urutan fragmen dalam satu frame, dan untuk mengenali duplikasi paket, terdiri dari dua buah subfield yaitu Fragment Number dan Sequence Number, yang mendefinisikan frame dan jumlah fragmen dalam frame.

CRC merupakan sebuah field 32 bit yang mengandung sebuah CRC 32-bit.

II. Wireless Metro Area Networks

Wireless MAN memperluas teknologi WLAN sehingga memungkinkan konektivitas wireless satu kota, kampus, atau gedung ke gedung. Solusi ini adalah point-tomultipoint, menawarkan 56K hingga T1 dan aliran keluaran yang lebih besar, implementasi yang lebih cepat, keamanan tinggi.

Suatu WMAN, umumnya menghubungkan banyak pemakai atau LAN dalam suatu area metropolitan (point-to-multipoint) meskipun solusi point-to-point dapat juga dikonfigurasi untuk hardware ini. WMAN yang sering disebut solusi "last mile" menghubungkan lokasi-lokasi yang melintasi jalan atau terpisah hingga 20 mil. WMAN digunakan untuk menghubungkan lokasi-lokasi terpencil yang terpencar satu sama lainnya atau ke satu lokasi pusat secara reliable dan hemat biaya.

Beberapa aplikasi sistem WMAN yang mungkin adalah sebagai berikut :

· Low usage links. Bila ada sedikit pemakai yang ingin mentransmisikan data kritis sporadis ke jarak tertentu (kurang dari 20 mil), alternatif wireless merupakan sesuatu yang efektif biaya dan dapat dipasang secara cepat.

· Temporary transporable solutions. Untuk instalasi temporer yang menginginkan transfer data kecepatan tinggi, seperti ATM pada bank dan operasi pemulihan bencana yang menuntut akses jaringan dan kecepatan implementasi, wireless merupakan solusi yang paling menarik.

· Right of way or geographic restrictions. Meskipun line-of-site diperlukan, solusi wireless mampu memberikan cakupan melintasi air, wilayah bergunung, dan wilayah yang sulit dijangkau.

· End to end ownership. Sistem privat berarti tiada tarif atau variasi biaya yang berasal dari lease-line bersama.

Wireless Wide Area Network (WWAN)

Sebagai alternatif bagi pembangunan infrastruktur publik dan jaringan privat, WWAN menghubungkan atau mengalirkan data menggunakan frekuensi radio atau teknologi mikrowave. Sistem ini menciptakan koneksi point-to-point antara dua lokasi atau menghubungkan sirkuit-sirkuit T1. Wireless yang menjembatani Ethernet antara berbagai lokasi adalah atraktif, oleh karena penghematan biaya yang diperoleh melalui sebuah wireless bridge dibandingkan biaya telco bulanan dan biaya pemasangan fiber.

Teknologi-teknologi WWAN baru membuka sejumlah kemungkinan bagi pengembangan jaringan yang sebelumnya dibatasi oleh kemampuan keuangan dan infrastruktur. Implementasi WWAN umumnya menyediakan suatu koneksi yang cepat antara kantor pusat dan lokasi terpencil atau melintasi kampus.

Jenis - jenis koneksi Protocol WAN

Untuk jenis koneksi pada protocol WAN, dapat dibagi menjadi beberapa jenis koneksi, yaitu…

  • Leased Line, yang juga disebut sebagai koneksi point to point atau dedicated.Pada koneksi ini tidak membutuhkan proses call setup untuk memulai pengiriman paket/data. Mekanisme pengiriman paket dilakukan secara Synchronous serial.
  • Circuit Switching, koneksi ini terlebih dulu membuat call setup agar memulai pengiriman paket, sebagaii contoh PSTN dan ISDN merupakan protocol WAN yang menerapkan kineksi Circuit Switching pada jaringan public atau lebih dikenal sebagai Internet. Untuk mekanisme koneksi dilakukan secara asynchronous serial.
  • Packet Switching, untuk koneksi Packet Switching kita dapat membagi bandwidth pada setiap pemakai sehingga koneksi akan lebih stabil dan dapat memanage bandwidth sesuai dengan jumlah pemakai.Packet Switching merupakan pengembangan dari Leased Line koneksi dan mekanisme koneksi nya secara Synchronous Serial.

Beberapa Protocol WAN

Saat ini terdapat beberapa protocol WAN untuk menyediakan mekanisme komunikasi pengiraman data melalui jaringan WAN atau jaringan Public.

  • Protocol HDLC ( High Level Data Link Control), merupakan suatu protocol WAN yang bekerja pada data link layer dimana HDLC protocol untuk menetapkan metode enkapsulasi packet data pada synchronous Serial.HDLC keluaran ISO memiliki kelemahan yakni masih bersifat Singelprotocol yang berarti hanya untuk komunokasi pada satu protocol, sedangkan untuk HDLC keluaran CISCO multiprotocol dimana dapat melakukan komunikasi data dengan banyak protocol ( misal IP, IPX dsb) dan protocol yang terdapat pada layer tiga secara simultan.
  • Point to Point ( PPP ) protocol pada data link yang dapat digunakan untuk komunikasi Asynchronous Serial maupun Synchronous Serial. PPP dapat melakukan authentikasi dan bersifat multiprotocol. Protocol ini merupakan pengembangan dari protocol SLIP ( Serial Line Inteface Protocol ) yaitu suatu protocol standart yang menggunakan protocol TCP/IP.
  • X.25 Protocol merupakan protocol standard yang mendefinisikan hubungan antara sebuah terminal dengan jaringan Packet Switching. Untuk protocol ini dibuat untuk komunikasi data secara analog yang berarti proses pengiriman data harus mengikuti algoritma - algoritma yang ada pada Protocol X.25. Protocol ini melakukan suatu koneksi dengan membuat suatu Circuit Virtual dimana suatu jalur khusus pada jaringan public yang dipakai untuk komunikasi data antar protocol X.25
  • Frame Relay protocol untuk pengiriiman data pada jaringan public. Sama hal nya dengan protocol x.25, Frame Relay juga memakai Circuit Virtual sebagai jalur komunikasi data khusus akan tetapi frame Relay masih lebih baik dari X.25 dengan berbagai kelengkapan yang ada pada Protocol Frame Relay. Encapsulasi packet pada Frame Relay menggunakan identitas koneksi yang disebut sebagai DLCI ( Data Link Connection Identifier ) yang mana pembuatan jalur Virtual Circuit akan ditandai dengan DLCI untuk koneksi antara komputer pelanggan dengan Switch atau router sebagai node Frame relay.
  • ISDN ( Integrated Services Digital Network ) suatu layanan digital yang berjalan melalui jaringan telepon.ISDN juga protocol komunikasi data yang dapat membawa packet data baik dalam bentuk text, gambar, suara, video secara simultan.Protocol ISDN beroperasi pada bagian physical, data link, dan network.