Pages

Subscribe:

Tuesday, October 20, 2009

Wi-Max

WiMAX adalah singkatan dari Worldwide Interoperability for Microwave Access, merupakan teknologi akses nirkabel pita lebar (broadband wireless access atau disingkat BWA) yang memiliki kecepatan akses yang tinggi dengan jangkauan yang luas. WiMAX merupakan evolusi dari teknologi BWA sebelumnya dengan fitur-fitur yang lebih menarik. Disamping kecepatan data yang tinggi mampu diberikan, WiMAX juga merupakan teknologi dengan open standar. Dalam arti komunikasi perangkat WiMAX diantara beberapa vendor yang berbeda tetap dapat dilakukan (tidak proprietary). Dengan kecepatan data yang besar (sampai 70 MBps), WiMAX dapat diaplikasikan untuk koneksi broadband ‘last mile’, ataupun backhaul.

Wi Max Standar BWA yang saat ini umum diterima dan secara luas digunakan adalah standar yang dikeluarkan oleh Institute of Electrical and Electronics Engineering (IEEE), seperti standar 802.15 untuk Personal Area Network (PAN), 802.11 untuk jaringan Wireless Fidelity (WiFi), dan 802.16 untuk jaringan Worldwide Interoperability for Microwave Access (WiMAX).

Pada jaringan selular juga telah dikembangkan teknologi yang dapat mengalirkan data yang overlay dengan jaringan suara seperti GPRS, EDGE, WCDMA, dan HSDPA. Masing-masing evolusi pada umumnya mengarah pada kemampuan menyediakan berbagai layanan baru atau mengarah pada layanan yang mampu menyalurkan voice, video dan data secara bersamaan (triple play). Sehingga strategi pengembangan layanan broadband wireless dibedakan menjadi Mobile Network Operator (MNO) dan Broadband Provider (BP).

WiMAX (Worldwide Interoperability for Microwave Access) adalah sebuah tanda sertifikasi untuk produk-produk yang lulus tes cocok dan sesuai dengan standar IEEE 802.16. WiMAX merupakan teknologi nirkabel yang menyediakan hubungan jalur lebar dalam jarak jauh. WiMAX merupakan teknologi broadband yang memiliki kecepatan akses yang tinggi dan jangkauan yang luas. WiMAX merupakan evolusi dari teknologi BWA sebelumnya dengan fitur-fitur yang lebih menarik. Disamping kecepatan data yang tinggi mampu diberikan, WiMAX juga membawa isu open standar. Dalam arti komunikasi perangkat WiMAX diantara beberapa vendor yang berbeda tetap dapat dilakukan (tidak proprietary). Dengan kecepatan data yang besar (sampai 70 MBps), WiMAX layak diaplikasikan untuk ‘last mile’ broadband connections, backhaul, dan high speed enterprise.

Yang membedakan WiMAX dengan Wi-Fi adalah standar teknis yang bergabung di dalamnya. Jika WiFi menggabungkan standar IEEE 802.11 dengan ETSI (European Telecommunications Standards Intitute) HiperLAN sebagai standar teknis yang cocok untuk keperluan WLAN, sedangkan WiMAX merupakan penggabungan antara standar IEEE 802.16 dengan standar ETSI HiperMAN.

Standar keluaran IEEE banyak digunakan secara luas di daerah asalnya, Amerika, sedangkan standar keluaran ETSI meluas penggunaannya di daerah Eropa dan sekitarnya. Untuk membuat teknologi ini dapat digunakan secara global, maka diciptakanlah WiMAX. Kedua standar yang disatukan ini merupakan standar teknis yang memiliki spesifikasi yang sangat cocok untuk menyediakan koneksi berjenis broadband lewat media wireless atau dikenal dengan BWA.

Sebagai teknologi yang berbasis pada frekuensi, kesuksesan WiMAX sangat bergantung pada ketersediaan dan kesesuaian spektrum frekuensi. Sistem wireless mengenal dua jenis band frekuensi yaitu Licensed Band dan Unlicensed Band. Licensed band membutuhkan lisensi atau otoritas dari regulator, yang mana operator yang memperoleh licensed band diberikan hak eksklusif untuk menyelenggarakan layanan dalam suatu area tertentu. Sementara Unlicensed Band yang tidak membutuhkan lisensi dalam penggunaannya memungkinkan setiap orang menggunakan frekuensi secara bebas di semua area.

WiMAX Forum menetapkan 2 band frekuensi utama pada certication profile untuk Fixed WiMAX (band 3.5 GHz dan 5.8 GHz), sementara untuk Mobile WiMAX ditetapkan 4 band frekuensi pada system profile release-1, yaitu band 2.3 GHz, 2.5 GHz, 3.3 GHz dan 3.5 GHz.

Secara umum terdapat beberapa alternatif frekuensi untuk teknologi WiMAX sesuai dengan peta frekuensi dunia. Dari alternatif tersebut band frekuensi 3,5 GHz menjadi frekuensi mayoritas Fixed WiMAX di beberapa negara, terutama untuk negara-negara di Eropa, Canada, Timur-Tengah, Australia dan sebagian Asia. Sementara frekuensi yang mayoritas digunakan untuk Mobile WiMAX adalah 2,5 GHz.

Isu frekuensi Fixed WiMAX di band 3,3 GHz ternyata hanya muncul di negara-negara Asia. Hal ini terkait dengan penggunaan band 3,5 GHz untuk komunikasi satelit, demikian juga dengan di Indonesia. Band 3,5 GHz di Indonesia digunakan oleh satelit Telkom dan PSN untuk memberikan layanan IDR dan broadcast TV. Dengan demikian penggunaan secara bersama antara satelit dan wireless terrestrial (BWA) di frekuensi 3,5 GHz akan menimbulkan potensi interferensi terutama di sisi satelit.

Base Station (BS)

Merupakan perangkat transceiver (transmitter dan receiver) yang biasanya dipasang satu lokasi (colocated) dengan jaringan Internet Protocol (IP). Dari BS ini akan disambungkan ke beberapa CPE dengan media interface gelombang radio (RF) yang mengikuti standar WiMAX. Komponen BS terdiri dari:

* NPU (networking processing unit card)
* AU (access unit card)up to 6 +1
* PIU (power interface unit) 1+1
* AVU (air ventilation unit)
* PSU (power supply unit) 3+1


BWA WiMAX adalah standards-based technology yang memungkinkan penyaluran akses broadband melalui penggunaan wireless sebagai komplemen wireline. WiMAX menyediakan akses last mile secara fixed, nomadic, portable dan mobile tanpa syarat LOS (NLOS) antara user dan base station. WiMAX juga merupakan sistem BWA yang memiliki kemampuan interoperabilty antar perangkat yang berbeda. WiMAX dirancang untuk dapat memberikan layanan Point to Multipoint (PMP) maupun Point to Point (PTP). Dengan kemampuan pengiriman data hingga 10 Mbps/user.

Pengembangan WiMAX berada dalam range kemampuan yang cukup lebar. Fixed WiMAX pada prinsipnya dikembangkan dari sistem WiFi, sehingga keterbatasan WiFi dapat dilengkapi melalui sistem ini, terutama dalam hal coverage/jarak, kualitas dan garansi layanan (QoS). Sementara itu Mobile WiMAX dikembangkan untuk dapat mengimbangi teknologi selular seperti GSM, CDMA 2000 maupun 3G. Keunggulan Mobile WiMAX terdapat pada konfigurasi sistem yang jauh lebih sederhana serta kemampuan pengiriman data yang lebih tinggi. Oleh karena itu sistem WiMAX sangat mungkin dan mudah diselenggarakan oleh operator baru atau pun service provider skala kecil. Namun demikian kemampuan mobility dari Mobile WiMAX masih berada dibawah kemampuan teknologi selular.

WiMax adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan standar dan implementasi yang mampu beroperasi berdasarkan jaringan nirkabel IEEE 802.16, seperti WiFi yang beroperasi berdasarkan standar Wireless LAN IEEE802.11. Namun, dalam implementasinya WiMax sangat berbeda dengan WiFi.

Pada WiFi, sebagaimana OSI Layer, adalah standar pada lapis kedua, dimana Media Access Control (MAC) menggunakan metode akses kompetisi, yaitu dimana beberapa terminal secara bersamaan memperebutkan akses. Sedangkan MAC pada WiMax menggunakan metode akses yang berbasis algoritma penjadualan (scheduling algorithm). Dengan metode akses kompetisi, maka layanan seperti Voice over IP atau IPTV yang tergantung kepada Kualitas Layanan (Quality of Service) yang stabil menjadi kurang baik. Sedangkan pada WiMax, dimana digunakan algoritma penjadualan, maka bila setelah sebuah terminal mendapat garansi untuk memperoleh sejumlah sumber daya (seperti timeslot), maka jaringan nirkabel akan terus memberikan sumber daya ini selama terminal membutuhkannya.

Standar WiMax pada awalnya dirancang untuk rentang frekuensi 10 s.d. 66 GHz. 802.16a, diperbaharui pada 2004 menjadi 802.16-2004 (dikenal juga dengan 802.16d) menambahkan rentang frekuensi 2 s.d. 11 GHz dalam spesifikasi. 802.16d dikenal juga dengan fixed WiMax, diperbaharui lagi menjadi 802.16e pada tahun 2005 (yang dikenal dengan mobile WiMax) dan menggunakan orthogonal frequency-division multiplexing (OFDM) yang lebih memiliki skalabilitas dibandingkan dengan standar 802.16d yang menggunakan OFDM 256 sub-carriers. Penggunaan OFDM yang baru ini memberikan keuntungan dalam hal cakupang, instalasi, konsumsi daya, penggunaan frekuensi dan efisiensi pita frekuensi. WiMax yang menggunakan standar 802.16e memiliki kemampuan hand over atau hand off, sebagaimana layaknya pada komunikasi selular.

Banyaknya institusi yang tertarik atas standar 802.16d dan .16e karena standar ini menggunakan frekuensi yang lebih rendah sehingga lebih baik terhadap redaman dan dengan demikian memiliki daya penetrasi yang lebih baik di dalam gedung. Pada saat ini, sudah ada jaringan yang secara komersial menggunakan perangkat WiMax bersertifikasi sesuai dengan standar 802.162.

Spesifikasi WiMax membawa perbaikan atas keterbatasan-keterbatasan standar WiFi dengan memberikan lebar pita yang lebih besar dan enkripsi yang lebih bagus. Standar WiMax memberikan koneksi tanpa memerlukan Line of Sight (LOS) dalam situasi tertentu. Propagasi Non LOS memerlukan standar .16d atau revisi 16.e, karena diperlukan frekuensi yang lebih rendah. Juga, perlu digunakan sinyal muli-jalur (multi-path signals), sebagaimana standar 802.16n.

Banyak keuntungan yang didapatkan dari terciptanya standardisasi industri ini. Para operator telekomunikasi dapat menghemat investasi perangkat, karena kemampuan WiMAX dapat melayani pelanggannya dengan area yang lebih luas dan tingkat kompatibilitas lebih tinggi. Selain itu, pasarnya juga lebih meluas karena WiMAX dapat mengisi celah broadband yang selama ini tidak terjangkau oleh teknologi Cable dan DSL (Digital Subscriber Line).

WiMAX salah satu teknologi memudahkan mereka mendapatkan koneksi Internet yang berkualitas dan melakukan aktivitas. Sementara media wireless selama ini sudah terkenal sebagai media yang paling ekonomis dalam mendapatkan koneksi Internet. Area coverage-nya sejauh 50 km maksimal dan kemampuannya menghantarkan data dengan transfer rate yang tinggi dalam jarak jauh, sehingga memberikan kontribusi sangat besar bagi keberadaan wireless MAN dan dapat menutup semua celah broadband yang ada saat ini. Dari segi kondisi saat proses komunikasinya, teknologi WiMAX dapat melayani para subscriber, baik yang berada dalam posisi Line Of Sight (posisi perangkat-perangkat yang ingin berkomunikasi masih berada dalam jarak pandang yang lurus dan bebas dari penghalang apa pun di depannya) dengan BTS maupun yang tidak memungkinkan untuk itu (Non-Line Of Sight). Jadi di mana pun para penggunanya berada, selama masih masuk dalam area coverage sebuah BTS (Base Transceiver Stations), mereka mungkin masih dapat menikmati koneksi yang dihantarkan oleh BTS tersebut.

Selain itu, dapat melayani baik para pengguna dengan antena tetap (fixed wireless) misalnya di gedung-gedung perkantoran, rumah tinggal, toko-toko, dan sebagainya, maupun yang sering berpindah-pindah tempat atau perangkat mobile lainnya. Mereka bisa merasakan nikmatnya ber-Internet broadband lewat media ini. Sementara range spektrum frekuensi yang tergolong lebar, maka para pengguna tetap dapat terkoneksi dengan BTS selama mereka berada dalam range frekuensi operasi dari BTS.

Sistem kerja MAC-nya (Media Access Control) yang ada pada Data Link Layer adalah connection oriented, sehingga memungkinkan penggunanya melakukan komunikasi berbentuk video dan suara. Siapa yang tidak mau, ber-Internet murah, mudah, dan nyaman dengan kualitas broadband tanpa harus repot-repot. Anda tinggal memasang PCI card yang kompatibel dengan standar WiMAX, atau tinggal membeli PCMCIA (Personal Computer Memory Card International Association) yang telah mendukung komunikasi dengan WiMAX. Atau mungkin Anda tinggal membeli antena portabel dengan interface ethernet yang bisa dibawa ke mana-mana untuk mendapatkan koneksi Internet dari BTS untuk fixed wireless.

Spesifikasi ( Wi-Fi )

Wi-Fi dirancang berdasarkan spesifikasi IEEE 802.11. Sekarang ini ada empat variasi dari 802.11, yaitu:

* 802.11a
* 802.11b
* 802.11g
* 802.11n

Spesifikasi b merupakan produk pertama Wi-Fi. Variasi g dan n merupakan salah satu produk yang memiliki penjualan terbanyak pada 2005.

Spesifikasi Wi-Fi Spesifikasi Kecepatan Frekuensi
Band Cocok
dengan
802.11b 11 Mb/s 2.4 GHz b
802.11a 54 Mb/s 5 GHz a
802.11g 54 Mb/s 2.4 GHz b, g
802.11n 100 Mb/s 2.4 GHz b, g, n

Di banyak bagian dunia, frekuensi yang digunakan oleh Wi-Fi, pengguna tidak diperlukan untuk mendapatkan ijin dari pengatur lokal (misal, Komisi Komunikasi Federal di A.S.). 802.11a menggunakan frekuensi yang lebih tinggi dan oleh sebab itu daya jangkaunya lebih sempit, lainnya sama.

Versi Wi-Fi yang paling luas dalam pasaran AS sekarang ini (berdasarkan dalam IEEE 802.11b/g) beroperasi pada 2.400 MHz sampai 2.483,50 MHz. Dengan begitu mengijinkan operasi dalam 11 channel (masing-masing 5 MHz), berpusat di frekuensi berikut:

* Channel 1 - 2,412 MHz;
* Channel 2 - 2,417 MHz;
* Channel 3 - 2,422 MHz;
* Channel 4 - 2,427 MHz;
* Channel 5 - 2,432 MHz;
* Channel 6 - 2,437 MHz;
* Channel 7 - 2,442 MHz;
* Channel 8 - 2,447 MHz;
* Channel 9 - 2,452 MHz;
* Channel 10 - 2,457 MHz;
* Channel 11 - 2,462 MHz

Secara teknis operasional, Wi-Fi merupakan salah satu varian teknologi komunikasi dan informasi yang bekerja pada jaringan dan perangkat WLAN (wireless local area network). Dengan kata lain, Wi-Fi adalah sertifikasi merek dagang yang diberikan pabrikan kepada perangkat telekomunikasi (internet) yang bekerja di jaringan WLAN dan sudah memenuhi kualitas kapasitas interoperasi yang dipersyaratkan.

Teknologi internet berbasis Wi-Fi dibuat dan dikembangkan sekelompok insinyur Amerika Serikat yang bekerja pada Institute of Electrical and Electronis Engineers (IEEE) berdasarkan standar teknis perangkat bernomor 802.11b, 802.11a dan 802.16. Perangkat Wi-Fi sebenarnya tidak hanya mampu bekerja di jaringan WLAN, tetapi juga di jaringan Wireless Metropolitan Area Network (WMAN).

Karena perangkat dengan standar teknis 802.11b diperuntukkan bagi perangkat WLAN yang digunakan di frekuensi 2,4 GHz atau yang lazim disebut frekuensi ISM (Industrial, Scientific dan Medical). Sedang untuk perangkat yang berstandar teknis 802.11a dan 802.16 diperuntukkan bagi perangkat WMAN atau juga disebut Wi-Max, yang bekerja di sekitar pita frekuensi 5 GHz.

Wi-Fi

Wi-Fi merupakan kependekan dari Wireless Fidelity, yang memiliki pengertian yaitu sekumpulan standar yang digunakan untuk Jaringan Lokal Nirkabel (Wireless Local Area Networks - WLAN) yang didasari pada spesifikasi IEEE 802.11. Standar terbaru dari spesifikasi 802.11a atau b, seperti 802.16 g, saat ini sedang dalam penyusunan, spesifikasi terbaru tersebut menawarkan banyak peningkatan mulai dari luas cakupan yang lebih jauh hingga kecepatan transfernya.

Awalnya Wi-Fi ditujukan untuk penggunaan perangkat nirkabel dan Jaringan Area Lokal (LAN), namun saat ini lebih banyak digunakan untuk mengakses internet. Hal ini memungkinan seseorang dengan komputer dengan kartu nirkabel (wireless card) atau personal digital assistant (PDA) untuk terhubung dengan internet dengan menggunakan titik akses (atau dikenal dengan hotspot) terdekat.

Wednesday, October 14, 2009

Hack ARP (Address Resolution Protocol) dan penanganannya

Address Resolution Protocol atau yang sering disebut mempunyai beberapa fungsi antara lain untuk memetakan network layer protocol address dengan data link layer hardware address, selain itu pada windows 2000, ARP digunakan untuk mendeteksi duplikasi IP dan aplikasi proxy ARP pada routing dan remote services. Dibalik kelebihan tersebut, informasi ARP yang berupa mac address dari NIC (Network Interface Card) dapat membahayakan disisi server.

Address Resolution Protocol

ARP adalah network protocol yang berfungsi untuk memetakan network layer protocol address dengan data link layer hardware address. Misalnya : ARP digunakan untuk mengelompokkan IP address dengan mac address yang sesuai dalam satu Local Area Network. ARP berada dalam OSI data link layer (Layer 2). Proses maping ini dibutuhkan karena ada perbedaan jumlah bit dalam IP address dengan mac address. Untuk lebih jelasnya lihat gambar dibawah ini.

·Hardware Type :

Terdiri dari 2 byte yang berisi informasi type hardware yang digunakan oleh Data Link Layer. Tabel dibawah ini adalah type hardware yang sering digunakan oleh Data Link Layer


Hardware Type Value Data Link Layer Technology

1 (1x00-01) Ethernet (10 Mbps)

6 (1x00-06) IEEE 802 Networks (Token Ring)

15 (1x00-0F) Frame Relay

1 (1x00-10) Asynchronous Transfer Mode

Untuk lebih lengkap beberap type lain anda dapat mengunjungi ke http://www.isi.edu/in-notes/iana/assignments/arp-parameters.

·Protocol Type

Terdiri dari 2 byte, menunjukkan protocol dengan ARP yang menyediakan address resolution. Untuk IP address resolution diberi nilai 0x800.

·Hardware Address Length

Terdiri dari 1 byte yang menunjukkan panjang bit hardware address baik dari sisi pengirim (Sender Hardware Address) maupun dari sisi penerima (Target Hardware Address). Untuk Ethernet dan Toke Ring, Hardware Address Length di set 6. Sedangkan untuk Frame Relay di set 2.

·Protocol Address Length

Terdiri dari 1 byte yang menunjukkan panjang bit protocol address baik dari sisi pengirim (Sender Protocol Address) maupun dari sisi penerima (Target Protocol Address). Untuk Ip protocol di set 4.

·Operation

Terdiri dari 2 byte yang menunjukkan type dari ARP frames. Tabel dibawah ini type operasi ARP yang sering digunakan


Operation Value Type of ARP Frame

1 ARP Request

2 ARP Reply

8 Inverse ARP Request

9 Inverse ARP Reply

Untuk lebih lengkapnya anda dapat mengunjungi :

http://www.isi.edu/in-notes/iana/assignments/arp-parameters

·Sender Hardware Address (SHA)

Berisi Data Link Layer address dari ARP frame pengirim. Untuk Ethernet dan Token Ring, SHA berisi Mac Address dari node pengirim.

·Sender Protocol Address (SPA)

Berisi Protocol address dari ARP frame pengirim. Untuk Internet Protocol, SPA berisi IP address dari node pengirim.

·Target Hardware Address (THA)

Berisi Data Link Layer address dari ARP frame tujuann (target). Untuk Ethernet dan Token Ring, THA diset 0x00-00-00-00-00-00 untuk ARP Request Frame serta THA diset Mac Address Requester untuk ARP ReplyFrame.

·Target Protocol Address (TPA)

Berisi Protocol address dari ARP frame tujuann (target). Untuk Internet Protocol, TPA diset IP Address untuk ARP Request Frame serta TPA diset IP Address untuk ARP ReplyFrame.

Sebagai contoh kita lihat gambar dibawah ini :

Node ! dengan IP Address 192.168.22.221 dan Mac Address 00-60-97-a1-7c-ce akan mengirim IP paket (misal : ping) ke node dengan IP address 192.168.22.2 dan mac address 00-02-b3-b0-41-d8. Node 1 mengirim ARP request ke Node 2 melalui Ethernet interface. Maka ARP Request yang dikirim dari node 1 ke Node 2 adalah :

Frame: Base frame properties

ETHERNET: ETYPE = 0x0806 : Protocol = ARP: Address Resolution Protocol

+ ETHERNET: Destination address : FFFFFFFFFFFF

+ ETHERNET: Source address : 006097a17cce

ETHERNET: Frame Length : 42 (0x002A)

ETHERNET: Ethernet Type : 0x0806 (ARP: Address Resolution Protocol)

ETHERNET: Ethernet Data: Number of data bytes remaining = 28 (0x001C)

ARP_RARP: ARP: Request, Target IP: 192.168.22.2

ARP_RARP: Hardware Type = Ethernet (10Mb)

ARP_RARP: Protocol Type = 2048 (0x800)

ARP_RARP: Hardware Address Length = 6 (0x6)

ARP_RARP: Protocol Address Length = 4 (0x4)

ARP_RARP: Opcode = Request

ARP_RARP: Sender’s Hardware Address = 006097a17cce

ARP_RARP: Sender’s Protocol Address = 192.168.22.221

ARP_RARP: Target’s Hardware Address = 000000000000

ARP_RARP: Target’s Protocol Address = 192.168.22.2

Karena ada ARP Request Frame dari Node 1 maka Node 2 mengecek SPA dari ARP cache nya sendiri jika ada SPA baru maka Node 2 akan mengupdate Mac Address dalam ARP cachenya dengan nilai SHA. Cek Arp cache pada node 2 dengan perintah arp.

C:\>arp -a

Interface: 192.168.22.2 on Interface 0x1000003

Internet Address Physical Address Type

192.168.22.221 00-60-97-a1-7c-ce dynamic

Setelah mengupdate ARP cache nya dengan nilai SPA dan SHA Node 2 mengirim ARP Reply ke Node1.

Frame: Base frame properties

ETHERNET: ETYPE = 0x0806 : Protocol = ARP: Address Resolution Protocol

+ ETHERNET: Destination address : 006097a17cce

+ ETHERNET: Source address : 0002b3b041d8

ETHERNET: Frame Length : 60 (0x003C)

ETHERNET: Ethernet Type : 0x0806 (ARP: Address Resolution Protocol)

ETHERNET: Ethernet Data: Number of data bytes remaining = 46 (0x002E)

ARP_RARP: ARP: Reply, Target IP: 192.168.22.221 Target Hdwr Addr: 006097a17cce

ARP_RARP: Hardware Type = Ethernet (10Mb)

ARP_RARP: Protocol Type = 2048 (0x800)

ARP_RARP: Hardware Address Length = 6 (0x6)

ARP_RARP: Protocol Address Length = 4 (0x4)

ARP_RARP: Opcode = Reply

ARP_RARP: Sender’s Hardware Address = 0002b3b041d8

ARP_RARP: Sender’s Protocol Address = 192.168.22.2

ARP_RARP: Target’s Hardware Address = 006097a17cce

ARP_RARP: Target’s Protocol Address = 192.168.22.221

ARP_RARP: Frame Padding

Node 1 akan mengupdate ARP cache dari ARP Reply yang dikirim node 2. Dengan SHA dan SPA dari ARP Reply frame node 2 maka tidaklah terlalu sulit bagi node 1 untuk mengupdate ARP Cache nya. Cek juga dengan perintah arp.

C:\>arp -a

Interface: 192.168.22.221 on Interface 0x1000005

Internet Address Physical Address Type

192.168.22.2 00-02-b3-b0-41-d8 dynamic

Hacking ARP (Spoofing)

Dari gambaran diatas jelas sekali dapat dilihat proses ARP terjadi. Tapi jadi satu pertanyaan besar Apa yang terjadi jika didalam satu network mempunyai Mac Address yang sama? Dalam hal ini penulis tidak mengajarkan hal buruk kepada pembaca, hanya memberi sedikit pengetahuan hal itu bisa dilakukan seorang user di jaringan anda. Bagi seorang Admin Linux trik ini sudah agak basi untuk dibahas tapi kebanyakan kita juga memakai database yang menggunakan platform Windows. Dalam kesempatan kali ini penulis akan membahas hacking ARP dari windows melalui spoofing (penggandaan Mac Address)..

Sebagai contoh kasus, kita akan spoofing mac address PC dengan ip 192.168.22.2 menggunakan Operating System windows 2000 proffesional untuk spoofing. Maka langkah-langkahnya sebagai berikut:

1.Ketahuilah Mac Address PC tujuan

Kirim paket ICMP dengan PING dan lihat ARP cache dengan perintah arp.

C:\>arp -a

Interface: 192.168.22.221 on Interface 0x1000005

Internet Address Physical Address Type

192.168.22.2 00-02-b3-b0-41-d8 dynamic

2.Ketahuilah mac address anda juga

C:\>ipconfig /all

Windows 2000 IP Configuration

Host Name . . . . . . . . . . . . : aris-win

Primary DNS Suffix . . . . . . . :

Node Type . . . . . . . . . . . . : Broadcast

IP Routing Enabled. . . . . . . . : No

WINS Proxy Enabled. . . . . . . . : No

Ethernet adapter Local Area Connection 3:

Media State . . . . . . . . . . . : Cable Disconnected

Description . . . . . . . . . . . : TAP-Win32 Adapter

Physical Address. . . . . . . . . : 00-FF-9C-6F-02-4B

Ethernet adapter {F1C00EF1-1864-41DD-A56B-1D0655709039}:

Connection-specific DNS Suffix . :

Description . . . . . . . . . . . : NOC Extranet Access Adapter

Physical Address. . . . . . . . . : 44-45-53-54-42-00

DHCP Enabled. . . . . . . . . . . : No

IP Address. . . . . . . . . . . . : 0.0.0.0

Subnet Mask . . . . . . . . . . . : 0.0.0.0

Default Gateway . . . . . . . . . :

DNS Servers . . . . . . . . . . . :

Ethernet adapter Local Area Connection:

Connection-specific DNS Suffix . :

Description . . . . . . . . . . . : 3Com EtherLink XL 10/100 PCI NIC (3C

905-TX)

Physical Address. . . . . . . . . : 00-60-97-A1-7C-CE

DHCP Enabled. . . . . . . . . . . : No

IP Address. . . . . . . . . . . . : 192.168.22.221

Subnet Mask . . . . . . . . . . . : 255.255.255.0

Default Gateway . . . . . . . . . : 192.168.22.10

DNS Servers . . . . . . . . . . . : 202.134.0.155

202.134.1.10

NetBIOS over Tcpip. . . . . . . . : Disabled

3.Ubah mac address anda dengan cara :

Start à Setting à Control Panel à Network and Dial-up Connections

Klik kanan Local Area Connection à Properties à Configure

Input mac address pc tujuan 0002b3b041d8 kedalam field value dari Network Address (lihat gambar diatas). Setelah Klik OK dan cek kembali Mac Address anda yang baru dengan perintah yang sama.

C:\>ipconfig /all

Windows 2000 IP Configuration

Host Name . . . . . . . . . . . . : aris-win

Primary DNS Suffix . . . . . . . :

Node Type . . . . . . . . . . . . : Broadcast

IP Routing Enabled. . . . . . . . : No

WINS Proxy Enabled. . . . . . . . : No

Ethernet adapter Local Area Connection 3:

Media State . . . . . . . . . . . : Cable Disconnected

Description . . . . . . . . . . . : TAP-Win32 Adapter

Physical Address. . . . . . . . . : 00-FF-9C-6F-02-4B

Ethernet adapter {F1C00EF1-1864-41DD-A56B-1D0655709039}:

Connection-specific DNS Suffix . :

Description . . . . . . . . . . . : NOC Extranet Access Adapter

Physical Address. . . . . . . . . : 44-45-53-54-42-00

DHCP Enabled. . . . . . . . . . . : No

IP Address. . . . . . . . . . . . : 0.0.0.0

Subnet Mask . . . . . . . . . . . : 0.0.0.0

Default Gateway . . . . . . . . . :

DNS Servers . . . . . . . . . . . :

Ethernet adapter Local Area Connection:

Connection-specific DNS Suffix . :

Description . . . . . . . . . . . : 3Com EtherLink XL 10/100 PCI NIC (3C

905-TX)

Physical Address. . . . . . . . . : 00-02-B3-B0-41-D8

DHCP Enabled. . . . . . . . . . . : No

IP Address. . . . . . . . . . . . : 192.168.22.221

Subnet Mask . . . . . . . . . . . : 255.255.255.0

Default Gateway . . . . . . . . . : 192.168.22.10

DNS Servers . . . . . . . . . . . : 202.134.0.155

202.134.1.10

NetBIOS over Tcpip. . . . . . . . : Disabled

Pengisian field ini akan mengakibatkan nilai dari registry akan berubah. Coba anda cek registry anda dengan perintah

START à RUN à regedt32 àHKEY_LOCAL_MACHINE à SYSTEM à CurrentControlSet à Class à {4D36E972-E325-11CE-BFC1-08002BE10318} à 0000

Nilai registry diatas bertambah dengan Value Name : NetworkAddress, dengan Data Type : REG_SZ, dan String : 0002B3B041D8

4.Kirim paket secara continue ke PC tujuan misalkan dengan command

PING 192.168.22.2 -t

Pengiriman paket (ARP request) ke IP 192.168.22.2 menyebabkan nilai SHA dan TPA pada ARP Reply sama. Ini membuat ARP cache pada PC dengan IP 192.168.22.2 tidak bisa mengupdate ARP cachenya dan dia tidak bisa mengirim balik ARP Reply (Request Time Out). Coba kita lihat arp cache dari PC dengan IP 192.168.22.2

C:\>arp -a

Interface: 192.168.22.2 on Interface 0x1000003

Internet Address Physical Address Type

192.168.22.221 00-02-b3-b0-41-d8 dynamic

Ini berarti bahwa didalam arp cache computer tersebut terdapat dua mac address yang sama yaitu :

1.IP =192.168.22.2 à Mac=00-02-b3-b0-41-d8 (Ethernet local)

2.IP=192.168.22.221 à Mac=00-02-b3-b0-41-d8

Hal ini menyebabkan PC sibuk dengan mengupdate arp cache yang sama dengan Ethernet localnya sehingga tidak bisa melayani ARP request dari pc lain.

Sekarang kita lihat juga PC dengan IP 192.168.22.221

C:\>arp -a

Interface: 192.168.22.221 on Interface 0x1000005

Internet Address Physical Address Type

192.168.22.2 00-00-00-00-00-00 invalid

Dapat kita simpulkan bahwa ARP cache pada PC ini untuk IP 192.168.22.2 masih sama dengan THA (Target Hardware Address) dan belum mendapat balasan (ARP reply) dari PC target (192.168.22.2)

Anti spoofing (penanganannya)

Banyak diantara kita menanyakan “Mengapa kita memikirkan security sampai layer 2” dan “Siapakah yang memerlukan security sampai level tersebut ?”. Kita tidak bisa membayangkan mengadmin user dengan tempat terpisah pisah (baca lokasi berjauhan) dan kita tidak bisa membatasi level user terlalu ketat karena alasan geografis tersebut.

Penulis akan membahas penanganan mac address spoofing untuk server dengan platform linux dan windows.

1. Linux Server

Pertama-tama yang bisa saya katakan adalah “I LOVE DEBIAN”. System linux sangat handal dalam penanganan ARP. Langkah langkah yang harus ditempuh agar server linux kita aman dari mac-address spoofing adalah :

·Ketahuilah mac-address anda dengan perintah ifconfig –a

root@aris-knoppix:~# ifconfig -a

eth0 Link encap:Ethernet HWaddr 00:02:b3:b0:41:d8

inet addr:192.168.22.221 Bcast:192.168.22.255 Mask:255.255.255.0

UP BROADCAST RUNNING MULTICAST MTU:1500 Metric:1

RX packets:1358 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:0

TX packets:263 errors:0 dropped:0 overruns:0 carrier:0

collisions:0 txqueuelen:100

RX bytes:1519021 (1.4 MiB) TX bytes:21277 (20.7 KiB)

Interrupt:11 Base address:0xc000

lo Link encap:Local Loopback

inet addr:127.0.0.1 Mask:255.0.0.0

UP LOOPBACK RUNNING MTU:16436 Metric:1

RX packets:34 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:0

TX packets:34 errors:0 dropped:0 overruns:0 carrier:0

collisions:0 txqueuelen:0

RX bytes:3665 (3.5 KiB) TX bytes:3665 (3.5 KiB)

·Buat arp static dengan perintah :

root@aris-debian~# arp -s 192.168.22.2 00:02:b3:b0:41:d8 pub

·Jika anda seorang admin maka buat list seluruh ip dan network anda kedalam satu file dengan format :

00:01:03:40:86:c6 192.168.22.213

00:20:ed:54:f7:fc 192.168.22.202

dan misal simpan di direktori /etc/network/mac_list

·Load file tersebut dengan perintah

root@aris-debian~# arp -f /etc/network/mac_list

·Cara ini masih bisa tembus jika ada mac address dan IP baru yang belum di list kedalam file /etc/network/mac_address. Jika anda masih parnoid dengan cara diatas maka buatlah bash script seperti dibawah ini

#!/bin/sh

arp_do=`arp -a | grep 00:02:b3:B0:41:D8 | awk '{print$2}' | sed 's/(//g' | sed 's/)//g'`

if [[ -n "$arp_do" ]]

then

arp -d $arp_do

ping -c 3 $arp_do > /dev/null

mac_rem=`arp -a | grep $arp_do | awk '{print$4}'`

# simpan file ketempat yang anda inginkan

echo $arp_do > /APPS/arp/host

echo $mac_rem > /APPS/arp/mac

hostinfo=(`cat /APPS/arp/host`)

macinfo=(`cat /APPS/arp/mac`)

arp -d $hostinfo

arp -s $hostinfo $macinfo

iptables -A INPUT -m mac --mac-source $macinfo -p tcp -j DROP

iptables -A INPUT -p tcp -s $arp_do/32 -j DROP

exit

else

echo ""

fi

Dengan asumsi bahwa mac address anda adalah : 00:02:b3:b0:41:d8, maka script ini akan mengecek apakah ada di arp cache yang mempunyai value sama dengan variabel diatas. Jika ada maka akan dibuat arp static (arp -s) dengan value IP dan mac address penyusup. Dan untuk memberi pelajaran bagi penyusup buat rule iptables dengan :

iptables -A INPUT -m mac --mac-source $macinfo -p tcp -j DROP

iptables -A INPUT -p tcp -s $arp_do/32 -j DROP

·Bila perlu buat crontab untuk menjalankan script tersebut secara periodik

·Jika anda menginginkan system ini dijalankan pada saat booting maka buat bash script

#!/bin/sh

arp -f /etc/network/mac_list

arp -s 192.168.22.2 00:02:b3:b0:41:d8 pub

simpan dalam /etc/init.d/mac_address dan lakukan perintah :

root@aris-debian~# update -rc.d -f mac_address defaults

(untuk debian dan knoppix)

atau

root@aris-rh~# chkconfig –add mac_address

(untuk redhat)

2. Windows

Untuk platform ini penangannanya cukup sulit. Hal ini dikarenakan arp static yang dibuat oleh windows tidak benar benar static. Meskipun kita sudah membuat arp static tapi masih bisa ditembus dengan spoofing mac address.

C:\>arp –s 192.168.22.221 00-60-97-a1-7c-ce

C:\>arp -a

Interface: 192.168.22.221 on Interface 0x1000005

Internet Address Physical Address Type

192.168.22.2 00-02-b3-b0-41-d8 dynamic

192.168.22.213 00-50-ba-87-82-42 static

192.168.22.221 00-60-97-a1-7c-ce static

Maka dari itu jika menggunakan platform ini penulis hanya bisa memberikan script yang mengingatkan bahwa server telah dispoof oleh PC lain. Dalam hal ini script yang dibuat oleh penulis dalam bentuk batch file.

@ECHO OFF

:: Save initial environment

SETLOCAL

ECHO.

FOR /F "tokens=1 delims= " %%A IN ('ARP -a ^| FIND "00-02-b3-b0-41-d8"') DO SET IP=%%A

IF [%IP%]==[] (

GOTO:EOF

) ELSE (

GOTO:RUN

)

:RUN

FOR /F "tokens=1* delims= " %%A IN ('NBTSTAT -a %IP% ^| FIND "<20>"') DO IF NOT [%%A]==[] SET netbiosname=%%A

FOR /F "tokens=1* delims= " %%A IN ('NBTSTAT -a %IP% ^| FIND "<00> GROUP"') DO IF NOT [%%A]==[] SET domain=%%A

net send 192.168.22.213 "Ada yang mencoba spoof mac address suspected : IP=%IP% Komputer Name:%netbiosname% Domain:%domain%" > null

:EOF

ENDLOCAL

Dengan asumsi 00-02-b3-b0-41-d8 adalah mac address server dan IP 192.168.22.213 adalah PC anda (admin) maka jika ada mac address yang sama server akan mengirim message ke PC admin. Untuk perintah nbtstat secara default sudah aktif pada server anda dan jika belum aktif maka configure server dengan mengaktifkan Enable NetBIOS over TCP/IP pada network configuration.

Setelah itu simpan script dengan nama check_mac.bat dan running program tersebut secara periodik jika perlu memakai schedule task.