angin berhembus semilir meniup gendang telingaku
suara merdu mendera dibalik kabut yang sunyi
dialah tambatan hati yang selalu kunanti
talita hati yang mengisi relung jiwa yang sunyi
kemericik air hujan menambah suara kehangatan di telinga
seiring kata kata yang penuh makna cinta
jemariku tergenggam dalam pelukan asmara
mulutku terbuka seakan tak ada lagi yang mendera
jam dinding berdetak kencang mengikuti irama asmara
sikuning roda duaku seakan bicara inilah cinta
suci,indah,tak ada dusta hanya hasrat jiwa yang tertata
kau adalah maha dewi yang mampu membuka hati
tak kan ku mengadu pada diri yang sunyi
kan ku raih cintamu yang sejati
ku kurung hati untukmu wanita suci
agar aku mampu membuka diri untuk cinta suci
deru ombak seakan tak lagi mencaci diri
burungpun ikut menari menyambut sang mentari
daun melambai dan bersorak menyambut tulusnya hati
hanya cinta sucimu yang mampu terpatri
wahai kau wanita diujung sebrang
jangan kau khianti diri untuk cintaku yang suci
agar kau lebih mengerti aku masih tetap sendiri
menunggumu hingga jiwa ini terpatri
khiasi cinta dengan kata
lindungi cinta dengan perasaan diri
agar kita dapat mengerti akan arti cinta yang suci
tanpa harus saling menodai dan caci maki
karna kau adalah tambatan hati
hingga jiwa ini takkan lagi menari
untuk cinta yang tak berarti.
puisi ini aku buat untuk seorang gadis yang mampu mengambil hatiku yang telah lama sunyi untuk cinta
hingga aku mampu meyakini diri untuk memiliki
Thursday, September 25, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment